Selidiki Penyebab Tewasnya Pelaku Penembakan Kantor MUI, Dokter Periksa Tiga Organ Dalam Mustopa

Kamis, 4 Mei 2023 13:19 WIB

Kondisi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat usai terjadi penembakan di Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023. Pelaku berinisial M diketahui berdomisili di Lampung, usianya sekitar 60 tahun. TEMPO/Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jenderal Hariyanto mengatakan autopsi terhadap Mustopa, NR pelaku penembakan Kantor MUI menggunakan uji patologi anatomik. Karena itu, masih membutuhkan tambahan pemeriksaan lain.

“Kita perlu tambahan pemeriksaan yang lain bukan toksikologi. Kalau toksikologi kan kemungkinan ada beracun dan sebagainya kalau ini kan enggak,” katanya, Kamis, 4 April 2023.

Saat menjalankan aksinya, Mustopa menembak di kantor MUI lalu ia mencoba melarikan diri hingga kemudian dibekuk dan pingsan.

“Penembakan diketahui orang banyak kemudian lari dan pingsan, artinya sejak dia nembak sampai jatuh, apa penyebabnya, Jadi, pemeriksaan-pemeriksaan itu kita mengambil organ dalam untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi anatomik,” ucapnya.

Pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap obat-obat yang ada di dalam tas yang dibawa pelaku.

Advertising
Advertising

Menurut Hariyanto, riwayat penyyakit asma yang diderita pelaku juga akan menjadi bagian yang diperiksa. Sakit asma sendiri, dari patologi anatomi, tidaklah membunuh, namun pengaruhnya ke organ lain yang bisa berdampak.

"Ya, itu nantu pengaruh ke jantung dan sebagainya. Jadi, yang akan menjawab bahwa yang bersangkutan ini sebab kematiannya apa,” ucap dia.

Hingga Kamis pagi tadi, pemeriksaan belum selesai. Kemarin, tim dokter baru mengambil sampel organ dalam untuk pemeriksaan.

“Ada jantung sama paru. Karena itu yang bisa menjelaskan organ yang paling menjelaskan penyebab kematian. Jadi, ada tiga yaitu ginjal, paru dan jantung,” ucapnya.

Autopsi dilakukan selama 2 jam. Saat ini proses selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan sampel.

Pihak keluarga hingga hari ini belum mengambil jenazah pelaku penembakan di MUI tersebut. Pengambilan jenazah tidak bisa dilakukan begitu saja, karena harus melalui penyidik terlebih dulu.

“Jadi keluarga menghubungi penyidik ya. Kemudian penyidik nanti menghubungi kita bahwa keluarga korban akan mengambil jenazah ini. Kemudian, jenazah kita kasih penyedia di belakang. Kemudian penyidik menyerahkan kepada keluarga,” katanya.

Pilihan Editor: Dari Surat Pengakuan Wakil Nabi Berujung Penembakan Kantor MUI

Berita terkait

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

1 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

4 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

6 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

7 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

8 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

9 hari lalu

Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

Ahli psikologi forensik mengatakan polisi seharusnya melakukan autopsi psikologis terhadap jenazah Brigadir RA untuk memastikan penyebab kematian.

Baca Selengkapnya