Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Selasa, 19 September 2023 06:30 WIB

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda

TEMPO.CO, Bekasi - Warga Bulak Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Nur Hidayati merasa kapok memakai air PAM karena menderita penyakit kulit. Dia menduga peyakit kulit yang dialaminya disebabkan air Perumda Tirta Patriot.

Dalam beberapa hari terakhir air yang disalurkan Perumda Tirta Patriot Bekasi sempat terganggu karena air baku tercemar limbah industri yang berwarna hitam dan berbau.

Nur mengatakan semua dia menduga sakit kulitnya karena polusi udara, yang membuat kualitas udara Jabodetabek memburuk dan tidak sehat.

"Terus saya ke dokter, kata dokter umum saya enggak boleh mandi pakai air PAM, akhirnya saya enggak pakai PAM, saya pakai air isi ulang, memang air PAMnya juga bau kan," kata Nur Hidayati saat ditemui wartawan, Senin, 18 September 2023.

Nur menceritakan badannya sangat gatal usai menggunakan air PAM untuk kebutuhan sehari-hari. Suplai air Perumda Tirta Patriot ke rumahnya memang berwarna hijau dan mengeluarkan bau tak sedap dalam beberapa hari terakhir.

Untuk mengobati penyakit kulitnya di rumah sakit, Nur harus mengeluarkan biaya Rp 2 juta. Dokter mengatakan penyakit kulit Nur karena air PAM. "Kata dokter enggak cuma saya, sudah banyak dari kemarin kasusnya," ujarnya.

Kini Nur kapok menggunakan air PAM. Dia memilih membuat sumur air tanah sebagai sumber air di rumahnya. Dia sangat kecewa dengan pelayanan Perumda Tirta Patriot Bekasi. Padahal Nur Hidayati selalu tepat waktu membayar tagihan air yang nilainya juga tidak murah.

Dia merasa kesal karena sudah membayar air PAM dengan tarif tinggi, namun airnya kotor. "Kerjanya tuh ngapain, main handphone? Scroll-scroll TikTok? Apa malah TikTok-an? Sekarang kondisi rakyat kayak begini loh," kata Nur.

Menurut dia, tarif air PAM bukan lagi Rp 60 ribu, namun sudah beberapa kali lipat.

"Saya tuh kalau bayar tuh Rp 160 ribu, 200 ribu, tetapi dikasih air kayak begini, terus mereka cuma "mohon maaf yah". Enggak kasih solusi atau bagaimana nanti bulan depan tagihannya dikurangi atau bagaimana begitu, ini enggak ada," ujar wanita itu.

Pada saat ini, kondisi Kali Bekasi sebagai sumber air baku Perumda Tirta Patriot tengah tercemar diduga limbah industri. Kondisi air Kali Bekasi saat ini berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap.

Advertising
Advertising

Perumda Tirta Patriot sempat tiga hari terpaksa tidak memproduksi air, karena Kali Bekasi yang tercemar. Akibatnya, sekitar 40 ribu pelanggan air PAM di Kota Bekasi tidak tersuplai air. Warga terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi hingga cuci pakaian.

ADI WARSONO

Pilihan Editor: Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Berita terkait

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

8 jam lalu

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

Pengurus Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, membela kontraktor Ahsan Hariri.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

19 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

19 jam lalu

Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol menyatakan kondisi kejiwaan ibu yang bunuh anak di Bekasi sudah stabil

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

2 hari lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

3 hari lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

4 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

4 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya