TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Solo berhasil menggagalkan aksi tawuran antarpemuda dengan cara perang sarung yang terjadi di Kampung Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 24 Maret 2024. Aksi itu diduga dipicu karena ada perselisihan antarpemuda tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi, saat dimintai konfirmasi, membenarkan kejadian itu. Dia menjelaskan pada Minggu dini hari tadi, sekitar pukul 2.00 WIB, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian perselisihan antarpemuda yang akan melakukan perang sarung.

"Ketika kami mendatangi lokasi, mendapati sekelompok remaja yang diduga bernama KAB39 dengan mengendarai 7 kendaraan dengan membawa sarung dan sajam (senjata tajam) melintasi pemukiman warga dan terjadi bentrok dengan warga sekitar," ujar Iwan kepada awak media di Kota Solo, Minggu, 24 Maret 2024.

Dia menuturkan begitu anggota Kepolisian Resor Kota Solo tiba di lokasi para pelaku langsung berhamburan melarikan diri. Namun, ada 1 orang yang berhasil diamankan oleh anggota Kepolisian Resor Kota Solo.

"Adapun seorang pelaku yang berhasil diamankan inisial MRP, usia 19 tahun dan merupakan warga Bibis Waru Nusukan," ungkap dia.

Dari lokasi kejadian, Iwan mengatakan polisi menyita barang bukti dari tangan pelaku berupa 1 slayer warna hitam, 1 ikat pinggang, dan 1 unit handphone.

"Selanjutnya pelaku dan barang bukti yang berhasil diamankan, dibawa ke Mapolresta Solo untuk didata dan dilakukan proses sesuai prosedur," katanya.

Menurut catatan, ini kali ketiga Kepolisian Resor Kota Solo berhasil menggagalkan aksi tawuran antarpemuda atau remaja dengan perang sarung selama bulan Ramadan 2024 ini. Pertama terjadi pada Sabtu dini hari, 16 Maret 2024, ada sebanyak 25 remaja yang terpaksa diamankan oleh petugas karena aksi perang sarung. Kemudian pada Minggu dini hari, 17 Maret 2024, total ada 11 remaja di Kota Solo yang juga terpaksa diamankan polisi karena aksi serupa.

Pilihan Editor: Polisi Kembali Tangkap 11 Remaja di Solo yang Akan Perang Sarung, Gibran Ikut Angkat Bicara