Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Sabtu, 18 Mei 2024 20:37 WIB

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah Nimas Sabella yang 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya viral di media sosial. Lewat akun X pribadinya, perempuan asal Surabaya ini menceritakan berbagai teror hingga pelecehan yang diduga dilakukan seorang pria bernama Adi Pradita melalui media sosial.

Komisioner Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, menyebut sikap lancung Adi Pradita bisa disebut sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online atau KBGO karena dilakukan lewat media sosial.

“Karena dilakukan melalui media online dan dengan jelas menunjukkan rujukan pada objektifikasi seksual terhadap perempuan maka bisa disebut KBGO,” kata Andy saat dihubungi pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Melihat cerita Nimas Sabella, Andy mengatakan fenomena seperti itu bisa dilaporkan sebagai pelecehan seksual nonfisik dengan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau TPKS. Selain itu, pelaku juga bisa dilaporkan menggunakan Pasal Pemberatan karena menggunakan media elektronik.

“Juga nanti diperiksa apakah ada muatan yang bisa juga memenuhi unsur kekerasan seksual berbasis elektronik yang juga diatur dalam UU TPKS,” kata dia.

Advertising
Advertising

Nimas dan Adi merupakan teman sekelas saat keduanya bersekolah di SMPN 34 Surabaya. Gangguan yang ia alami, kata Nimas, berawal saat dia memberi uang Rp5 ribu kepada Adi karena melihatnya jarang jajan di kantin.

“Katanya ‘aku gak sangu’ makanya tak kasih Rp5 ribu,” kata Nimas menceritakan awal mula berkomunikasi dengan Adi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 18 Mei 2024.

Menurut Nimas, ia memberikan uang tanpa ada perasaan apapun kepada Adi. Di sisi lain, Adi diduga jatuh hati mendapat perhatian dari Nimas.

Setelah lulus SMP dan duduk di bangku kelas XI SMA, tepatnya sekitar 2014, Nimas kian sering diteror oleh Adi. Suatu malam, katanya, Adi tiba-tiba ada di depan sekolah dan ingin menemuinya yang habis latihan paskibra.

Puncaknya, ketika Nimas mengucapkan terima kasih kepada Adi yang mengirimkan ucapan bela sungkawa saat ayahnya wafat pada 2015. Menurut Nimas, Adi merasa jika dirinya membuka hati untuknya. Sejak saat itu Adi mulai menguntit Nimas melalui media sosial dan terus menerus mengiriminya pesan.

Kesal di-stalking, Nimas memutuskan mendatangi Adi untuk bicara baik-baik. Saat bertemu, Adi mengungkapkan perasaannya pada Nimas. “Aku jawab ’maaf aku gak suka kamu, aku sudah punya pacar’,” ujar Nimas.

Bukannya berhenti, Adi malah meminta Nimas memutuskan pacarnya. “Aku tolak baik-baik, dia gak terima. Malah teror pacar aku. Aku (jadi) putus,” ucap Nimas.

Nimas menuturkan 2018 merupakan tahun terberatnya karena Adi mulai mengganggunya tak lagi melalui media sosial. Di tahun itu Adi diduga pernah melempar jam mati dan surat cinta ke rumahnya. Dia juga pernah berdiam di depan rumah sejak pukul 1.00-4.00 dini hari.

Berbagai cara dilakukan Nimas untuk menghindari gangguan Adi. Mulai dari mengabaikannya, melabraknya kembali, hingga berpura-pura sudah tunangan dengan tentara. “Gak mempan,” katanya. “Aku stres, ngamuk-ngamuk, nangis kayak orang gila,” ucap Nimas menambahkan.

Semakin dewasa keduanya, teror yang dilakukan Adi kian menjadi. Menurut Nimas, Adi kerap mengirimkan foto alat kelaminnya sendiri. Adi juga pernah mengancam membunuh cowok-cowok yang mencoba mendekati Nimas.

"Tiap aku PDKT sama cowok, dia langsung notice dan mengancam. Dia juga sering berfantasi (seksual) dengan tubuhku," katanya.

Viralnya cerita Nimas di media sosial membuat Polda Jawa Timur bergerak. Polisi memanggil Nimas pada Jumat kemarin untuk dimintai keterangan dan membuat laporan. Menurut polisi, kata Nimas, perbuatan Adi termasuk dalam kategori pelecehan seksual, pornografi, dan ancaman pembunuhan. Polisi telah menangkap Adi.

Pilihan Editor: Kapolri Rekrut Casis Bintara yang Jarinya Putus karena Dibegal

Berita terkait

PPKM Darurat 3 Tahun Lalu: Masih Ingat Pembatasan Ketat dan Aturan Makan dan Minum di Restoran?

9 jam lalu

PPKM Darurat 3 Tahun Lalu: Masih Ingat Pembatasan Ketat dan Aturan Makan dan Minum di Restoran?

Pemerintah memutuskan untuk menerapkan PPKM Darurat di Wilayah Jawa dan Bali mulai 3 Juli 2021. Masih ingat pembatasan dan aturannya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI dan UGM Dukung Korban Pidanakan Hasyim Asy'ari atas Kasus Kekerasan Seksual

11 jam lalu

Mahasiswa UI dan UGM Dukung Korban Pidanakan Hasyim Asy'ari atas Kasus Kekerasan Seksual

BEM UI dan CLS UGM menyatakan dukungan kepada korban atas kekerasan seksual yang dilakukan Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Dugaan Pelecehan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila Dinilai Lama dan Berbelit-belit, Polisi Bilang Normal

1 hari lalu

Penyidikan Dugaan Pelecehan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila Dinilai Lama dan Berbelit-belit, Polisi Bilang Normal

Proses hukum kasus pelecehan seksual disebut normal karena UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual harus melibatkan mitra dari kepolisian.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Sebut Korban Pelecahan Hasyim Asy'ari Alami Goncangan Psikologis

1 hari lalu

Kuasa Hukum Sebut Korban Pelecahan Hasyim Asy'ari Alami Goncangan Psikologis

Kuasa hukum CAT menyebut kliennya mengalami goncangan psikis akibat pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

3 hari lalu

Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

Hacker menyebut mengatakan bahwa kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu, 3 Juli 2024

Baca Selengkapnya

Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

3 hari lalu

Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

Cek khodam online, menurutnya, menjadi viral karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan hal mistis dan cocoklogi.

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-78, Kompolnas: Era Media Sosial Pengaruhi Citra Polri

4 hari lalu

HUT Bhayangkara ke-78, Kompolnas: Era Media Sosial Pengaruhi Citra Polri

Pada peringatan HUT Bhayangkara ke-78, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menyoroti tantangan yang dihadapi Polri di era transparansi.

Baca Selengkapnya

PTKIN Sepi Peminat, Menag Imbau Promosi di Media Sosial Harus Aktif

8 hari lalu

PTKIN Sepi Peminat, Menag Imbau Promosi di Media Sosial Harus Aktif

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas miris terhadap kondisi PTKIN yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

X Menjadi Media Sosial Pertama Berbayar untuk Live Streaming, Berapa Harga Premiumnya?

8 hari lalu

X Menjadi Media Sosial Pertama Berbayar untuk Live Streaming, Berapa Harga Premiumnya?

Selain untuk live streaming, pengguna premium X mendapat fitur mengedit postingan, tweet lebih panjang dan feed bebas iklan.

Baca Selengkapnya

Media Sosial Bantu Film Horor Naik Daun, Akademisi Unair: Ceritanya Viral Duluan

9 hari lalu

Media Sosial Bantu Film Horor Naik Daun, Akademisi Unair: Ceritanya Viral Duluan

Pengamat film dari Unair menilai kesuksean genre horor-kriminal di Indonesia ditopang oleh media sosial. Kisah viral cenderung masuk ke layar lebar.

Baca Selengkapnya