Kapolres Bantah Kabar TNI-Polri Usir Pasien RSUD Paniai

Minggu, 26 Mei 2024 14:52 WIB

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur. (ANTARA/Evarukdijati)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasien diduga dipaksa meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai, Papua Tengah, pada Ahad, 26 Mei 2024. Kepala Kepolisian Resor Paniai Ajun Komisaris Besar Abdus Syukur Felani menanggapi kabar dugaan pengusiran pasien tersebut.

"Tidak benar adanya pengusiran pasien. Justru kehadiran TNI-Polri memberikan rasa aman, baik kepada pasien maupun petugas kesehatan,” ujar Kapolres Paniai itu dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Mei 2024.

Menurut dia, penutupan pintu RSUD yang dilakukan TNI-Polri bertujuan mengamankan rumah sakit. Alasannya itu bagian dari obyek vital. Sehingga diamankan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Dia menyebut informasi pengusiran tidak benar. Dia meminta masyarakat tak mudah percaya informasi yang sumbernya belum jelas.

Selanjutnya, adanya penutupan pintu ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD), merupakan tindakan pencegahan oleh pihak rumah sakit. Menurut dia, hal itu merupakan inisiatif petugas RSUD karena kunci pintu tersebut mengalami kerusakan. "Sehingga untuk mencegah terjadinya pencurian di dalam ruangan tersebut, petugas RSUD melakukan penutupan," tutur dia.

Kapolres Paniai mengatakan, salah seorang petugas RSUD menutup pintu IGD untuk mencegah hilangnya alat-alat di ruangan RSUD Paniai. Menurut dia itu inisiatif petugas RSUD sendiri. "Kalau dibuka nanti alat-alat di dalam hilang," kata Abdus menirukan pernyataan petugas rumah sakit. "Pintu ini dibuka keluar. Jadi ditutup dari luar."

Advertising
Advertising

Salah satu warga yang mengetahui informasi tersebut, Wim Bone Kogoya, mengatakan bahwa sejak dua hari lalu, Jumat, 24 Mei 2024, aparat TNI-Polri sudah mendesak pasien meninggalkan rumah sakit. "RSUD Paniai (dipaksa) dikosongkan. Pasien semua dibawa keluar dan rumah sakit dikuasai TNI-Polri," kata Wim melalui aplikasi perpesanan pada Ahad, 26 Mei 2024.

Menurut dia, sejak Jumat itu, seluruh pasien dikumpulkan ke dalam satu ruangan. Upaya negosiasi pihak rumah sakit dengan aparat TNI-Polri untuk pasien tetap dirawat di RSUD Paniai buntu. "Lalu masuk anggota TNI-Polri menguasai rumah sakit," ujar Wim. Selanjutnya pada jam 07.23 WIT, seluruh pasien dan keluarganya dikeluarkan.

Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam keterangan tertulis mengabarkan, bahwa TNI-Polri mengusir paksa pasien RSUD Paniai dan IGD. Dia menyebut TNI-Polri telah menutup pintu rumah sakit.

"Pasien semua dipulangkan secara paksa. Pasien yang sakit berat ada yang mencari rumah sakit (untuk dirawat) di Deiyai, Dogiyai, dan Nabire," tutur Sebby. Dalam sebuah video dan sejumlah foto, tampak orang-orang dengan membopong pasien bergerak keluar dari RSUD Paniai. Ada yang menggunakan mobil menumpangi pasien tinggalkan rumah sakit tersebut.

Pilihan Editor: Polisi Buru Anggota KKB Pelaku Pembakaran 12 Kios dan Gedung Sekolah di Paniai

Berita terkait

TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

16 jam lalu

TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

Sebby mencurigai Egianus Kogoya dan milisinya telah menerima suap dari Edison Gwijangge untuk membenaskan Philip Mark Mehrtens.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Mengemuka Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air

2 hari lalu

Hal-hal yang Mengemuka Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air

Meski pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah dibebaskan, persoalan tak serta-merta selesai di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

3 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

Keberhasilan membebaskan pilot Susi Air dianggap mesti menjadi preseden bagi pemerintah, khususnya TNI-Polri, dalam penanganan konflik di Papua.

Baca Selengkapnya

Polemik Dugaan Suap dalam Operasi Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

3 hari lalu

Polemik Dugaan Suap dalam Operasi Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Dugaan suap mewarnai pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Berikut tudingan dan bantahan dari pihak terkait.

Baca Selengkapnya

Egianus Kogoya Bantah Tudingan Terima Uang dalam Pembebasan Pilot Susi Air

4 hari lalu

Egianus Kogoya Bantah Tudingan Terima Uang dalam Pembebasan Pilot Susi Air

Egianus Kogoya menepis tudingan menerima suap dalam pembebasan Pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tuding Pembebasan Pilot Susi Air Sarat Kepentingan Politik di Pilkada Papua Pegunungan

4 hari lalu

TPNPB-OPM Tuding Pembebasan Pilot Susi Air Sarat Kepentingan Politik di Pilkada Papua Pegunungan

TPNPB-OPM menyatakan telah memiliki niat dan rencana untuk membebaskan pilot Susi Air, pada September ini.

Baca Selengkapnya

Tokoh Gereja Sebut Operasi Pembebasan Pilot Susi Air Tak Lepas dari Peran Perempuan Nduga

4 hari lalu

Tokoh Gereja Sebut Operasi Pembebasan Pilot Susi Air Tak Lepas dari Peran Perempuan Nduga

Operasi pembebasan pilot Susi Air tidak terlepas dari suksesnya negosiasi yang dilakukan perempuan di Nduga.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Pastikan Tak Ada Bayaran dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Kata TPNPB-OPM

4 hari lalu

Menko Polhukam Pastikan Tak Ada Bayaran dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Kata TPNPB-OPM

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memastikan pembebasan pilot Susi Air tanpa bayaran. Apa kata pihak TPNPB-OPM?

Baca Selengkapnya

Profil Tim Satgas Operasi Damai Cartenz yang Berupaya Soft Approach Bebaskan Pilot Susi Air

4 hari lalu

Profil Tim Satgas Operasi Damai Cartenz yang Berupaya Soft Approach Bebaskan Pilot Susi Air

Satgas Operasi Damai Cartenz melibatkan 1.925 personel terdiri personel Polda Papua yang didukung Mabes Polri, dan 101 personel TNI. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Klaim TPNPB-OPM dan TNI Soal Dugaan Suap dalam Pembebasan Pilot Susi Air

5 hari lalu

Klaim TPNPB-OPM dan TNI Soal Dugaan Suap dalam Pembebasan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM mengaku tak akan percaya lagi kepada Egianus Kogoya karena membebaskan pilot Susi Air tak sesuai dengan proposal.

Baca Selengkapnya