Ditjen Imigrasi Evaluasi Negara Subjek Visa On Arrival, Rusia Salah Satunya

Kamis, 6 Juni 2024 17:59 WIB

Dirjen Imigrasi Silmy Karim didampingi Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto saat memberikan keterangan terkait WNA yang bermasalah di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa 27 Maret 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Jakarta - Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengevaluasi kebijakan visa saat kedatangan atau visa on arrival setelah banyak laporan warga negara asing (WNA) yang berulah di Indonesia.

"Kami sedang evaluasi visa on arrival negara asal WNA yang banyak bikin masalah," kata Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim, lewat aplikasi perpesanan kepada Tempo, dikutip pada Kamis, 6 Juni 2024.

Salah satu negara yang dievaluasi, kata Silmy, adalah Rusia. WNA Rusia beberapa kali diberitakan berulah. Misalnya, warga negara Rusia bernama Arthem Kothukov yang dideportasi paksa dua kali karena persoalan administrasi. Dia pun telah dicekal masuk ke Indonesia.

Selain itu, ada pula Vladimir Kasarski yang membobol ATM Bank Sumsel Babel pada 8 April 2024. Petugas kepolisian setempat telah meringkus Kasarski dan menyita barang bukti berupa satu unit laptop, handphone, uang tunai Rp 30 juta, dan pakaian pelaku.

Silmu melanjutkan, evaluasi visa on arrival dilakukan berdasarkan negara asal WNA yang suka berulah. "Enggak ada (kriteria lain)," kata dia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya diberitakan, Silmy merespons banyaknya WNA yang berulah di Indonesia. Hal ini usai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali menciduk 24 warga negara asing karena terbukti tinggal melebihi batas waktu atau overstay.

Dari hasil patroli keimigrasian pada Selasa, 28 Mei 2024 di Kuta, Bali, tiga WNA asal Nigeria berinisial ACP (23), FEO (33), dan OIC (35) dibawa ke Kantor Imigrasi Ngurah Rai. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiganya telah overstay lebih dari 60 hari.

Tim Inteldakim juga melakukan pengawasan lanjutan pada keesokan harinya dan menangkap 21 WNA, terdiri atas 19 orang warga Nigeria, satu orang warga Ghana, dan satu orang warga Tanzania. Mereka overstay dan sembilan orang di antaranya tidak dapat menunjukkan paspor.

Selama periode Januari hingga Mei 2024, tercatat sebanyak 91 orang WNA telah ditindak khusus di wilayah kerja Kantor Imigrasi Ngurah Rai saja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 orang melakukan pelanggaran overstay, sedangkan 35 orang lainnya tidak taat aturan.

Pilihan Editor: Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan di Tangerang, Polisi Ungkap Komplotan Pembuatan KTP Palsu

Berita terkait

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

14 jam lalu

Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet sehingga kini Putin menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

1 hari lalu

Kota Tashkent Uzbekistan Jadi Tuan Rumah Olimpiade Catur 2026, Salah Satu Destinasi Wisata Kota Termurah Dunia

Kota Tashkent , Uzbekistan akan menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 2026. Apa istimewa destinasi wisata di Kota Termurah di Dunia ini?

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

2 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Mengenal Area Terbatas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang Dilengkapi 78 Autogate Canggih

2 hari lalu

Mengenal Area Terbatas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang Dilengkapi 78 Autogate Canggih

Bagi penumpang pesawat rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta pasti cukup akrab dengan area terbatas imigrasi untuk pemeriksaan dokumen

Baca Selengkapnya

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

3 hari lalu

FIFA Dilaporkan Tak Mau Jatuhkan Sanksi ke Israel

Asosisasi Sepak Bola Palestina menyorongkan proposal agar timnas Israel didepak dari pertandingan, namun FIFA dilaporkan tak mengabulkannya.

Baca Selengkapnya

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

3 hari lalu

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

Rusia semakin sering menggunakan bom-bom berpemandu yang sangat merusak dalam invasinya di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Banyak Pekerja Migran Ilegal Modus Liburan, Imigrasi Soekarno-Hatta Perketat Pemeriksaan Penumpang

3 hari lalu

Banyak Pekerja Migran Ilegal Modus Liburan, Imigrasi Soekarno-Hatta Perketat Pemeriksaan Penumpang

PMI non-prosedural rentan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang dan tindak pidana perdagangan manusia. Pemeriksaan imigrasi diperketat.

Baca Selengkapnya

3 Akun TikTok Media Rusia RT Dihapus

3 hari lalu

3 Akun TikTok Media Rusia RT Dihapus

Akun TikTok RT Arabic, RT Online dan RT Newsroom pada Selasa sore, 24 September 2024, menghilang. TikTok belum mau berkomentar perihal ini.

Baca Selengkapnya