Bukan Mencari Kebenaran, LBH Padang Klaim Kompolnas Melegitimasi Polda Sumbar

Jumat, 5 Juli 2024 16:24 WIB

Kompolnas sudah memiliki modal untuk mendalami kasus tewasnya seorang remaja pelajar SMP di Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

TEMPO.CO, Jakarta - Indira Suryani selaku kuasa hukum keluarga almarhum Afif Maulana dari Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Padang menyayangkan tindakan Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas yang diduga melegitimasi sikap inkosisten Polda Sumatera Barat dalam menyelidiki kasus ini.

Bukannya mencari kebenaran perihal penyebab kematian Afif yang ditemukan mengapung di bawah Jembatan Kuranji, Indira menilai Kompolnas hanya membenarkan kejanggalan dari pernyataan Kapolda Sumbar Inspektur Jenderal Suharyono. Direktur LBH Padang itu menyebut ada pernyataan yang sampai ke mereka bahwa keluarga menerima fakta Afif melompat saat ekspos kasus bersama Kompolnas dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI.

"Itu enggak benar, itu bohong," kata Indira ketika ditemui Tempo di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024. "Kalau hanya ingin legitimasi kerjaannya Polda, saya tidak mau." Dia pun mempertanyakan keseriusan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto yang saat itu hadir ketika ekspos kasus. Sebab, lanjut Indira, dia tidak ingin kasus ini dipersempit menjadi kesalahan prosedur 17 anggota Polda Sumbar saat menangani tawuran.

Sebelum Kompolnas turun, pada 23 Juni 2024 Kapolda Sumbar di Mapolresta Padang mengatakan, jika kematian AM karena melompat. Lalu luka lebam yang ditemukan adalah lebam mayat. "AM meninggal dugaannya karena melompat sebab keterangan dari saksi kunci A sempat ada ajakan dari AM untuk melompat ke bawah Jembatan Batang Kuranji," kata Suharyono.

Namun, pihak keluarga tidak mempercayai hal tersebut. Adanya penyiksaan ini makin memperkuat keluarga lantaran keterangan dari kepolisian yang inkosisten. "Jadi, fakta-fakta bahwa apa yang disampaikan polisi itu tidak sesuai dengan temuan di lapangan itu terlihat dari saksi-saksi, dari temuan lapangan yang kami cek," ujar Indira.

Advertising
Advertising

Benny Mamoto, kata Indira juga dinilai telah membantu rekayasa kronologi kematian Afif. Sebab, dia menuturkan, setelah Benny turun langsung ke tempat kejadian perkara, baru muncul narasi AM yang diduga terpeleset.

"Awalnya lompat dari kiri narasinya, Pak Benny turun, tiba-tiba narasinya terpleset dari kanan. Saya tidak marah ya sama Benny Mamoto. Cuma kami kasih informasi ke dia, lalu dia seolah-olah bilang ke Polda untuk create (membuat) yang baru lagi," ujar Indira menegaskan.

Keluarga dan kuasa hukum masih meyakini bahwa ada penyiksaan yang dilakukan oleh polisi terhadap Afif Maulana hingga tewas. Indira pun mengakui saat ini kondisi keluarga korban sedang terpuruk lantaran pemberitaan dari pihak kepolisian yang memframing almarhum sebagai pelaku tawuran.

Berita Terkait: Keluarga AM dan LBH Padang Belum Terima Salinan Hasil Autopsi dari Polisi

Berita terkait

SMP Negeri 8 Depok Sangkal Bullying Siswa Berkebutuhan Khusus, KPAI: Masalah Serius

22 jam lalu

SMP Negeri 8 Depok Sangkal Bullying Siswa Berkebutuhan Khusus, KPAI: Masalah Serius

KPAI menyebut SMP 8 Depok terindikasi mengabaikan laporan orang tua korban bullying.

Baca Selengkapnya

KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

1 hari lalu

KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.

Baca Selengkapnya

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

1 hari lalu

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

HUT TNI merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai kelahiran kekuatan militer negara ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Ujung Jabatan, Begini Kata Istana dan Pengamat Politik

1 hari lalu

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Ujung Jabatan, Begini Kata Istana dan Pengamat Politik

Setelah 10 tahun, Jokowi minta maaf nyaris pada setiap kunjungannya. Istana bilang bentuk kerendahan hati, pengamat sebut pidato omong kosong.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa National University of Singapore Ditemukan Tewas di Gedung Asrama

1 hari lalu

Mahasiswa National University of Singapore Ditemukan Tewas di Gedung Asrama

Mahasiswa National University of Singapore (NUS) ditemukan tewas dalam sebuah kamar asrama kampus pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Aliansi BEM Bertemu Kapolda Banten, Berharap Polri Netral untuk Ciptakan Pilkada Damai

1 hari lalu

Aliansi BEM Bertemu Kapolda Banten, Berharap Polri Netral untuk Ciptakan Pilkada Damai

Mahasiswa mengingatkan agar kepolisian tetap netral sehingga tercipta pilkada yang kondusif.

Baca Selengkapnya

Propam Polda Sumbar Gelar Sidang Etik 17 Polisi Diduga Langgar SOP Saat Amankan Remaja Tawuran

2 hari lalu

Propam Polda Sumbar Gelar Sidang Etik 17 Polisi Diduga Langgar SOP Saat Amankan Remaja Tawuran

Propam Polda Sumbar menggelar sidang etik terhadap 17 polisi anggota Direktorat Samapta yang mengamankan para remaja tawuran.

Baca Selengkapnya

2 Srikandi dalam Daftar Nama 10 Capim KPK yang Diterima Presiden Jokowi

4 hari lalu

2 Srikandi dalam Daftar Nama 10 Capim KPK yang Diterima Presiden Jokowi

Pansel KPK telah menyerahkan masing-masing 10 nama capim dan dewas KPK ke Presiden Jokowi. Ada dua nama srikandi dalam daftar capim KPK. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Kasus Pembubaran Diskusi di Hotel Grand Kemang, PHRI Yakin Tidak akan Terjadi di Hotel Lain

4 hari lalu

Kasus Pembubaran Diskusi di Hotel Grand Kemang, PHRI Yakin Tidak akan Terjadi di Hotel Lain

Ketua Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan peristiwa seperti pembubaran diskusi di Hotel Grand Kemang tidak akan terjadi lagi.

Baca Selengkapnya

Sederet Desakan agar Polisi Usut Tuntas Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang

4 hari lalu

Sederet Desakan agar Polisi Usut Tuntas Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang

Amnesty International Indonesia mendesak Kapolri menangkap otak di balik pembubaran diskusi diaspora di Kemang.

Baca Selengkapnya