Korban KDRT Caleg Terpilih PDIP Bangka Belitung Minta Perlindungan LPSK, Hasil Visum Terbukti Ada Kekerasan

Selasa, 24 September 2024 17:27 WIB

Terduga pelaku KDRT Imam Wahyudi kabur menghindari wartawan setelah dilantik menjadi anggota DPRD Bangka Belitung dari PDIP pada Rabu, 24 September 2024. TEMPO/Servio Maranda

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Isma Safitri, korban dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh calon anggota DPRD Bangka Belitung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Imam Wahyudi akan meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Kuasa Hukum Isma Safitri, Nina Iqbal mengatakan, korban meminta bantuan LPSK karena Isma mendapatkan intimidasi dan tekanan usai melaporkan suaminya, Imam Wahyudi, ke polisi.

"Kita sudah menghubungi LPSK. Akan kami lampirkan data-data kasus ini dan segera dilegalkan untuk meminta bantuan LPSK. Apalagi KDRT yang dialami sudah sejak 2021," ujar Nina kepada wartawan, Senin, 23 September 2024.

Menurut Nina, tekanan terhadap korban Isma Safitri sudah terjadi sejak laporan disampaikan ke polisi dan ada pemberitaan di media massa. Intervensi yang diterima korban, kata Nina, sangat besar.

"Korban dan ayahnya selalu didatangi oleh orang-orangnya terlapor yang meminta agar laporan di polisi dicabut dengan alasan kepentingan terlapor. Orang-orang yang datang ke rumah korban berbeda-beda. Jadi korban merasa ditekan," ujar dia.

Advertising
Advertising

Dalam kasus ini, kepolisian telah menerima hasil visum korban dan menyampaikan bahwa benar ada dugaan kuat terjadinya tindak kekerasan. Bahkan hasil visum yang diterima kepolisian, kata dia, jumlah luka di tubuh korban lebih banyak daripada jumlah luka yang disampaikan korban dalam laporan.

"Artinya tindakan KDRT terhadap korban tidak lagi ringan. Kami sangat menyayangkan begitu lamanya hasil visum tersebut baru dikeluarkan dan diambil oleh Unit PPA Polres Pangkalpinang. Laporan sejak 11 September 2024 dan baru dinyatakan hari ini hasil visum tersebut," ujar dia.

Kepala Unit PPA Polres Pangkalpinang Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Dewi Yuliansamid membenarkan hasil visum yang telah diterima pihak kepolisian menunjukkan adanya unsur kekerasan terhadap istri caleg terpilih dari PDIP itu.

"Betul ada dugaan kekerasan berdasarkan hasil visum yang diterima. Nanti kita akan lakukan gelar perkara. Yang bersangkutan (Imam Wahyudi) juga meminta untuk penyelesaian secara kekeluargaan. Nanti coba kita pertemukan untuk mediasi. Jika tidak sepakat, akan kita teruskan," ujar dia.

Dewi menyebutkan bahwa pemeriksaan terhadap Imam Wahyudi yang dilakukan hari ini masih tertuang dalam berita acara klarifikasi atas laporan korban dugaan KDRT. "Ada sekitar 23 pertanyaan yang kami tanyakan ke terlapor. Setelah ini kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan kasus ini kemana," ujar dia.

Pilihan Editor: Kasus Mayat di Kali Bekasi, Polisi Dalami Soal Bunyi Ledakan Sebelum 7 Remaja Melompat

Berita terkait

Berkas Kasus KDRT Selebgram Cut Intan Nabila Dilimpahkan ke Kejaksaan

1 jam lalu

Berkas Kasus KDRT Selebgram Cut Intan Nabila Dilimpahkan ke Kejaksaan

Polres Bogor telah melimpahkan berkas kasus KDRT yang dialami selebgram Cut Intan Nabila ke Kejaksaan.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Dilaporkan Istri atas Dugaan Selingkuh, Hindari Wartawan Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Babel

1 jam lalu

Caleg PDIP Dilaporkan Istri atas Dugaan Selingkuh, Hindari Wartawan Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Babel

Politikus PDIP, Imam Wahyudi, dilantik sebagai anggota DPRD Bangka Belitung. Ia dilaporkan istrinya atas dugaan KDRT dan perselingkuhan

Baca Selengkapnya

Puan Sebut Pertemuan Megawati-Prabowo Secepatnya di Waktu yang Tepat

2 jam lalu

Puan Sebut Pertemuan Megawati-Prabowo Secepatnya di Waktu yang Tepat

Puan Maharani mengatakan, pertemuan antara Megawati dengan Prabowo akan dilakukan secepatnya, di waktu yang tepat.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Nikita Mirzani Ajukan Permohonan Perlindungan untuk LM

3 jam lalu

Kuasa Hukum Nikita Mirzani Ajukan Permohonan Perlindungan untuk LM

Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, meminta polisi menggandeng LPSK untuk melindungi anak kliennya

Baca Selengkapnya

Puan Ungkap Peluang PDIP Gabung ke Pemerintahan Prabowo: Insyaallah, Tidak Ada yang Tak Mungkin

4 jam lalu

Puan Ungkap Peluang PDIP Gabung ke Pemerintahan Prabowo: Insyaallah, Tidak Ada yang Tak Mungkin

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bicara ada kemungkinan partainya merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sinyal PDIP Bergabung Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Partai Politik Tidak Bisa Diharapkan

7 jam lalu

Sinyal PDIP Bergabung Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Partai Politik Tidak Bisa Diharapkan

Pengamat menyayangkan pilihan politik PDIP apabila mereka pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Menpan RB Siapkan Platform Online untuk Pengurusan Nikah, Perceraian, hingga Kematian

7 jam lalu

Jokowi Perintahkan Menpan RB Siapkan Platform Online untuk Pengurusan Nikah, Perceraian, hingga Kematian

Jokowi minta Menpan RB menyiapkan aplikasi online untuk pengurusan nikah, cerai, dan kematian. Bagaimana kesiapannya?

Baca Selengkapnya

Profil Khoirudin dari Fraksi PKS Jadi Ketua DPRD Jakarta

7 jam lalu

Profil Khoirudin dari Fraksi PKS Jadi Ketua DPRD Jakarta

Khoirudin, anggota DPRD dari fraksi PKS yang baru ditetapkan sebagai Ketua DPRD Jakarta. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Pilkada Kabupaten Bogor: Diikuti 2 Paslon hingga 3 Juta Lebih DPT

11 jam lalu

Seluk-beluk Pilkada Kabupaten Bogor: Diikuti 2 Paslon hingga 3 Juta Lebih DPT

Pilkada Kabupaten Bogor jadi perhatian publik. Satu paslon diusung koalisi gemuk dan paslon lainnya hanya didukung satu partai.

Baca Selengkapnya

KPU Kabupaten Bogor Tetapkan Rudy-Ade Nomor Urut 1 dan Bayu-Musa Nomor Urut 2

12 jam lalu

KPU Kabupaten Bogor Tetapkan Rudy-Ade Nomor Urut 1 dan Bayu-Musa Nomor Urut 2

KPU Kabupaten Bogor menetapkan nomor urut bagi dua paslon yang bakal berkontestasi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya