Sidang Korupsi Timah, Saksi Mengaku Diminta Bikin Kajian dengan Tanggal Mundur

Kamis, 26 September 2024 10:01 WIB

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan PT Timah Tbk tahun 2015-2022, Helena Lim menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Dalam sidang ini, jaksa penuntut hukum Kejaksaan Agung menghadirkan tiga saksi yaitu karyawan PT Timah Tbk Mochtar Reza Pahlevi, Emil Emindra, dan MB Gunawan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Direktorat Sumber Daya Manusia PT Timah Tbk, Eko Zuniarto Saputro, mengungkapkan diminta membuat dokumen kajian dengan tanggal mundur atau backdate terkait kerja sama perusahaannya dengan lima smelter swasta.

Hal ini diungkapkan Eko saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi tata niaga timah dengan terdakwa Helena Lim (Manager Marketing PT Quantum Skyline Exchange), Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (eks Direktur Utama PT Timah), Emil Ermindra (bekas Direktur Keuangan PT Timah), dan MB. Gunawan (Direktur PT Stanindo Inti Perkasa).

Mulanya, jaksa penuntut umum (JPU) menyoroti harga sewa smelter yang sudah ditetapkan dalam perjanjian. Dalam dakwaan jaksa, nilai kontrak sewa peralatan penglogaman yang disepakati adalah US$ 4.000 per ton untuk PT Refined Bangka Tin, serta US$ 3.700 per ton untuk PT Tinindo Internusa, PT Sariwiguna Binasentosa, PT Stanindo Inti Perkasa, dan CV Venus Inti Perkasa.

Jaksa juga bertanya apakah Eko pernah mendapat perintah dari Direktur Operasi dan Produksi PT Timah saat itu, Alwin Albar--yang juga menjadi terdakwa--untuk melakukan kajian atau evaluasi terhadap perjanjian sewa smelter.

"Atau sebelumnya, apakah saudara tahu untuk sewa smelter ini sebelumnya pernah ada dilakukan kajian oleh Divisi P2P (Perencanaan dan Pengendalian Produksi)?" cecar JPU di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Advertising
Advertising

Eko pun menjawab, "Setahu saya, ada narasi yang dibuat terkait dengan kerja sama ini".

"Kajiannya ada enggak?" tanya Jaksa.

Eko menyahuti, "kalau kajian enggak ada".

"Berarti sepengetahuan saudara belum ada kajian?" tanya JPU lagi.

Eko menjawab belum ada kajian meski kerja sama PT Timah dengan lima perusahaan smelter swasta sudah dilakukan.

Kemudian ia menyebut pernah ada perintah dari Direktur Operasi dan Produksi PT Timah saat itu, Alwin Albar, untuk membuat kajian.

"Berarti setelah proses kerja sama berjalan, baru ada perintah dari Pak Alwin untuk melakukan kajian?" tanya jaksa.

Eko membenarkan, "iya".

Ia menuturkan pada saat itu ada temuan dari audit internal terkait dengan kerja sama, yaitu belum ada feasibility study atau studi kelayakan. Pada waktu itu, pihaknya hanya mendapatkan surat perintah dan narasi terkait dengan kerja sama ini. "Karena di narasi kerja sama itu, udah ada hitung-hitungannya juga Pak, tarifnya berapa".

"Di tanggal berapa akhirnya saudara membuat kajian sebagaimana perintah Pak Alwin?" tanya Jaksa.

Seingat Eko, perintah itu diberikan Alwin Albar pada penghujung 2019. Kemudian kajian itu selesai pada Agustus 2020

"Dokumennya per tanggal berapa dibuat?" cecar JPU.

Eko menjawab, "dimintanya Mei 2018."

"Berarti dokumen kajian itu yang dibuat di 2020, dibuat tgl mundur atau backdate seperti itu ya?" tanya Jaksa lagi.

Eko tak menjawab iya atau tidak. Ia hanya menyebut "berdasarkan data-data di 2018."

"Perintah siapa membuat dokumen dengan tanggal mundur?" tanya JPU.

"Dari Pak Alwin, Pak," ujar Eko.

Kasus dugaan korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk periode 2015-2022 diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 300.003.263.938.131,14 atau Rp 300 triliun. Angka tersebut berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 28 Mei 2024. BPKP menghitung kerugian ekologi dan ekonomi lingkungan, serta pemulihan lingkungan yang mungkin timbul dari kasus ini.

Pilihan Editor: Sidang Korupsi Timah: Smelter Swasta Kirim Miliaran Rupiah ke Money Changer Helena Lim tapi Tak Dicatat

Berita terkait

Eks Pejabat PT Timah Cerita Bertemu Harvey Moeis di Undangan Makan Pak Dirkrimsus

7 jam lalu

Eks Pejabat PT Timah Cerita Bertemu Harvey Moeis di Undangan Makan Pak Dirkrimsus

Pada acara itu Dirkrimsus Polda Bangka Belitung berpesan agar teman-teman yang ada di pertemuan tersebut dibantu. Ada Harvey Moeis.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Timah, Eks Dirut PT Timah Beberkan Alasan Lakukan Kerja Sama dengan 5 Smelter Swasta

10 jam lalu

Sidang Korupsi Timah, Eks Dirut PT Timah Beberkan Alasan Lakukan Kerja Sama dengan 5 Smelter Swasta

Eks Dirut PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabran mengungkap alasan memilih bekerja sama dengan lima smelter swasta.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Timah, Helena Lim Sebut JPU Hadirkan Saksi yang Tak Relevan

11 jam lalu

Sidang Korupsi Timah, Helena Lim Sebut JPU Hadirkan Saksi yang Tak Relevan

Helena Lim menganggap kesaksian Dian Syafitri, Kepala Divisi Akuntansi PT Timah Tbk tidak relevan dengan kasus yang dia hadapi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmikan Smelter Tembaga di NTB, Berikut Proses Pengolahan Tembaga

13 jam lalu

Presiden Jokowi Resmikan Smelter Tembaga di NTB, Berikut Proses Pengolahan Tembaga

Pengolahan tembaga di smelter adalah proses rumit yang dimulai dengan penambangan bijih kurang dari 1 persen tembaga.

Baca Selengkapnya

AS Anggap Nikel Indonesia Dibuat dengan Kerja Paksa, Kemnaker: Masih Indikasi

15 jam lalu

AS Anggap Nikel Indonesia Dibuat dengan Kerja Paksa, Kemnaker: Masih Indikasi

Pemerintah akan segera menurunkan tim untuk menginvestigasi laporan adanya kerja paksa di smelter nikel.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Timah, Silang Pendapat Eks Pejabat PT Timah soal Jabatan Harvey Moeis di PT RBT

15 jam lalu

Sidang Korupsi Timah, Silang Pendapat Eks Pejabat PT Timah soal Jabatan Harvey Moeis di PT RBT

Eks Direktur Keuangan PT Timah Emil Ermindra menyebut mengenal Harvey Moeis sebagai bos PT Refined Bangka Tin (RBT). Dibantah mantan dirut.

Baca Selengkapnya

Jadi Terdakwa, Eks Dirut PT Timah Jadi Saksi Mahkota di Sidang Kasus Korupsi Timah

16 jam lalu

Jadi Terdakwa, Eks Dirut PT Timah Jadi Saksi Mahkota di Sidang Kasus Korupsi Timah

Direktur Utama PT Timah Tbk periode 2016-2021, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menjadi saksi mahkota di sidang korupsi timah.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Timah, Eks Dirut PT Timah Sebut Mengenal Harvey Moeis Lewat Kapolda Babel

18 jam lalu

Sidang Korupsi Timah, Eks Dirut PT Timah Sebut Mengenal Harvey Moeis Lewat Kapolda Babel

Dirut PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, menyebut Kapolda Babel Brigjen Syaiful Zachri yang mengenalkannya dengan Harvey Moeis.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Timah Mengaku Dikenalkan Harvey Moeis oleh Mantan Kapolda Babel Brigjen Syaiful Zachri

18 jam lalu

Eks Dirut PT Timah Mengaku Dikenalkan Harvey Moeis oleh Mantan Kapolda Babel Brigjen Syaiful Zachri

Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, menyebut eks Kapolda Bangka Belitung Brigjen Syaiful Zachri, yang mengenalkannya dengan Harvey Moeis

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

20 jam lalu

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

Bahlil mengaku sudah berdiskusi dengan pemilik smelter Weda Bay mulai 2025 pengolahan nikel disana akan menggunakan PLTS di lahan bekas tambang

Baca Selengkapnya