Direktorat Siber Bareskrim Ungkap 3 Penyebab Suatu Sistem Jaringan Data Mudah Dibobol

Kamis, 26 September 2024 21:41 WIB

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji (kiri), Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko (tengah) dan Kasubdit II Dittipisiber Bareskrim Polri Kombes Pol. Alfis Suhaili (kanan) menunjukkan barang bukti kasus penipuan daring internasional dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskim mengungkap adanya jaringan online scam internasional yang dioperasikan dari Dubai. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, sebanyak 6,6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diduga milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dibobol dan diperjualbelikan. Kebocoran data instansi pemerintah bukan hal baru di Indonesia. Kasus akses ilegal serupa juga baru diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.

Terbaru, mereka mengungkap kasus kebocoran data sistem elektronik milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan beberapa perusahaan luar negeri, 24 September 2024. Soal kasus kebocran data, Juni lalu server Pusat Data Nasional juga sempat lumpuh karena serangan siber. Tak jarang, kebocoran data terjadi berulang di situs yang sama.

Kasubdit II Dittipidsiber, Komisaris Besar (Kombes) Alfis Suhaili menjelasakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu sistem mudah dibobol oleh hacker. "Pertama, user tidak melakukan perubahan password secara berkala," ujar dia kepada Tempo, Kamis, 26 September 2024.

Kedua, ketika terjadi kebocoran data pertama, pemilik data dan pemilik sistem tidak mengubah topologi security sehingga pelaku sudah memiliki pola untuk dapat masuk kembali ke sistem. Hal tersebut menyebabkan situs tersebut rentan dibobol kembali.

Ketiga, pemilik atau sistem tidak melakukan notifikasi terhadap user untuk melakukan perubahan pada user credential password dan user ID. Faktor lain adalah pemilik sistem tidak menyediakan keamanan tambahan berupa verifikasi OTP.

Advertising
Advertising

Dalam kasus pembobolan data sistem elektronik milik BKN, pelaku yang merupakan guru honorer di Banyuwangi tersebut melakukan akses ke sistem BKN dengan menggunakan TOR (The Onion Router) browser atau search engine Mozila Firefox.

TOR adalah jaringan yang berguna menyamarkan lalu lintas daring. Dengan platform ini, pengguna bisa menyembunyikan identitas asli saat mengakses sebuah situs web.

Pelaku melakukan aksinya dengan bermodal pengetahuan tentang Linux, sebuah sistem operasi open-source yang bertindak sebagai penghubung antara perangkat lunak dan perangkat keras. Menurut, Alfis, sistem tersebut sering digunakan oleh hacker untuk membobol atau merusak sebuah sistem elektronik dengan menggunakan tools yang sudah tersedia di dalam sistem operasi linux.

Jenis Linux yang digunakan pelaku adalah Kali Linux. Sebuah sistem operasi open-source yang memang dirancang untuk keperluan hacking, termasuk untuk pengujian penetrasi pada jaringan komputer. Untuk mencegah peretasan oleh hacker, Alfis menghimbau agar user memiliki kesadaran untuk mengubah password secara berkala.

Namun, jika terlanjur diretas pemilik data dan pemilik sistem harus segera mengubah topologi security. "Sehingga pelaku tidak dapat masuk kembali ke sistem," ujarnya. Pemilik sistem juga harus menyediakan keamanan tambahan berupa verifikasi OTP.

Ia juga menyarankan, membangun security awareness pada semua user yang menggunakan sistem. "Perlu diingat bahwa celah keamanan tidak hanya tergantung pada salah satu komponen dari people, teknologi, dan aplikasi tapi bergantung kepada ketiganya."

Pilihan Editor: Bermodal Sistem Operasi Linux, Guru Honorer di Banyuwangi Bobol Data ASN BKN

Berita terkait

Bermodal Sistem Operasi Linux, Guru Honorer di Banyuwangi Bobol Data ASN BKN

10 jam lalu

Bermodal Sistem Operasi Linux, Guru Honorer di Banyuwangi Bobol Data ASN BKN

Seorang guru honorer masuk ke sistem BKN dan membobol data ASN. Bermodal sistem operasi Linux.

Baca Selengkapnya

Profil Nico Afinta, Mantan Kapolda Jatim yang Jadi Sekjen Kemenkumham

16 jam lalu

Profil Nico Afinta, Mantan Kapolda Jatim yang Jadi Sekjen Kemenkumham

Inspektur Jenderal Nico Afinta akan bertugas sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Baca Selengkapnya

Nama Dicatut Dukung Munaslub, 5 Ketua Kadin Kubu Arjsad Rasjid Lapor ke Bareskrim Polri

1 hari lalu

Nama Dicatut Dukung Munaslub, 5 Ketua Kadin Kubu Arjsad Rasjid Lapor ke Bareskrim Polri

Dewan Pengurus Kadin Indonesia kubu Ketua Umum Arsjad Rasjid sebelumnya juga telah menyatakan bahwa Munaslub tersebut ilegal.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi I DPR Bilang Pemerintah akan Umumkan Temuan soal Kebocoran Data NPWP

1 hari lalu

Ketua Komisi I DPR Bilang Pemerintah akan Umumkan Temuan soal Kebocoran Data NPWP

Meutya mengatakan bahwa dugaan kebocoran data NPWP tersebut sedang didalami oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

1 hari lalu

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan telah mendengar pemerintah tengah menyiapkan lembaga PDP dan kini sedang tahap sinkronisasi.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Data Berulang, CISSRec Dorong Pemerintah Segera Bentuk Lembaga PDP

1 hari lalu

Kebocoran Data Berulang, CISSRec Dorong Pemerintah Segera Bentuk Lembaga PDP

Sejumlah kasus kebocoran data yang belakangan kerap terulang ini perlu ditanggapi secara serius oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kronologi Guru Honorer Retas dan Jual Data ASN BKN

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kronologi Guru Honorer Retas dan Jual Data ASN BKN

Bareskrim Polri menjelaskan kronologi peretasan dan penjualan data ASN BKN yang dilakukan seorang guru honorer di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Guru Honorer di Banyuwangi Retas dan Jual Data ASN BKN, Raup US$ 8 RIbu

2 hari lalu

Guru Honorer di Banyuwangi Retas dan Jual Data ASN BKN, Raup US$ 8 RIbu

Bareskrim Polri menangkap seorang guru honorer yang diduga membobol dan menjual data pegawai BKN di dark web

Baca Selengkapnya

DJP Sarankan Wajib Pajak Ganti Kata Sandi Cegah Kebocoran Data, Pakar Siber: Tidak Relevan

2 hari lalu

DJP Sarankan Wajib Pajak Ganti Kata Sandi Cegah Kebocoran Data, Pakar Siber: Tidak Relevan

Ketua CISSReC, Pratama Persadha mengatakan saran DJP mengubah kata sandi untuk mencegah terjadinya kebocoran data tidak relevan.

Baca Selengkapnya

DJP Sanggah Kebocoran Data NPWP, CISSReC: Lembaga Mana yang Punya Data Selengkap Itu?

2 hari lalu

DJP Sanggah Kebocoran Data NPWP, CISSReC: Lembaga Mana yang Punya Data Selengkap Itu?

CISSReC, merespons sanggahan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) soal adanya indikasi kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sistemnya

Baca Selengkapnya