Seratusan Korban Muntaber di Cigudeg Masih Dirawat

Reporter

Editor

Jumat, 28 Agustus 2009 16:05 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor - Sekitar 100 orang warga dari berbagai kampung yang ada di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terserang muntaber pada Jumat (28/8) masih ditangani tim kesehatan dari Unit Pembantu Teknis Kesehatan Kecamatan Cigudeg.

Menurut salah satu dokter bernama James, kemungkinan besar timbulnya wabah tersebut dikarenakan kondisi air yang sudah tidak layak dikonsumsi. Hingga saat ini, desa tersebut belum bisa menikmati fasilitas air bersih dari PDAM Tirta Kahuripan.

“Karena belum ada air leding, jadi warga di desa ini masih memanfaatkan air sungai dan sumur untuk kebutuhan MCK. Sedangkan kondisi air sudah tercemar,” kata James seusai memeriksa salah satu korban muntaber yang baru dirawat pagi hari tadi.

Banyaknya korban yang terkena wabah tersebut, membuat petugas medis kewalahan. Selain ditampung di Puskesmas yang ada di desa setempat, korban juga terpaksa dirawat di tenda-tenda milik TNI yang dipasang di depan halaman kantor Telkom tidak jauh dari puskesmas berada. Ada pula korban yang dirawat di sebuah puskesmas yang ada di Desa Pangepakan.

Untuk menangani korban, petugas medis dari 6 Unit Pembantu Teknis Kesehatan yang ada di Kecamatan Cigudeg berbagi shift. Satu shiftnya terdiri dari tujuh orang perawat dan satu orang dokter, ditambah seorang dokter yang standby.

James menjelaskan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor sudah melakukan pendataan tentang di mana warga bisa mengambil air untuk kebutuhan MCK serta membawa sampel air yang dicurigai sudah tercemar.

“Belum ada penelitian khusus tapi petugas sudah mendata tempat-tempat yang biasa dipakai untuk MCK oleh warga,” terang James.

Jatuhnya korban muntaber di Desa Rengas jajar menambah penyebaran penyakit tersebut semakin meluas bukan hanya di Kecamatan Cisarua, Megamendung, dan Caringin. Saat ini wabah muntaber mulai menjangkit warga Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Bahkan satu warga bernama Tami, 14 tahun, warga Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada hari Rabu pagi tewas akibat wabah ini.

Untuk hari ini, selain warga yang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah pulih, tercatat empat orang warga lainnya mengisi bangsal-bangsal yang ada di halaman kantor Telkom, untuk mendapatkan penanganan medis.

Korban ditangani secara darurat. Hal itu dilakukan karena lokasi Desa Rengasjajar yang cukup terpencil. Untuk mencapai pusat kecamatan saja jaraknya diperkirakan tidak kurang dari 16 kilometer dengan kondisi jalan yang memprihatinkan.

“Angkutan umum di sini hanya menggunakan odong-odong (kendaraan sejenis Carry). Dari kampung Kadaka di Jalan Raya Cigudeg ada bis, cuma jarang,” ujar Hesti, salah seorang warga kampung Cibungur, yang adiknya juga tengah terkena muntaber.

Karena fasilitas yang terbatas, jika hendak ke kamar mandi, korban terpaksa harus menunggu bergiliran pasen lainnya. Sebab hanya ada satu kamar mandi yang bisa dipergunakan.

Menurut James, semua kondisi pasen yang terkena muntaber berangsur-angsur membaik, pasokan obat dan air bersih terus mengalir ke Desa tersebut.
“Suplai obat tidak ada masalah, baru saja datang bantuan obat dari Dinas kesehatan,” kata James.

DIKI SUDRAJAT

Berita terkait

Chelsea Olivia Keracunan Makanan di Hotel hingga Berat Badan Turun 2 Kilogram

11 Januari 2022

Chelsea Olivia Keracunan Makanan di Hotel hingga Berat Badan Turun 2 Kilogram

Chelsea Olivia keracunan makanan setelah menyantap sarapan di hotel saat liburan bersama keluarganya ke Bali.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-Emak Muntaber Keracunan Makanan di Bogor

12 November 2018

Puluhan Emak-Emak Muntaber Keracunan Makanan di Bogor

Puluhan emak-emak warga Kampung Cicopong RT 02 RW 03, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan makanan.

Baca Selengkapnya

Habis Kenduri, 60 Orang Muntah-muntah dan Diare  

19 Januari 2014

Habis Kenduri, 60 Orang Muntah-muntah dan Diare  

Dalam satu bungkus tersebut berisi tumis kacang, opor ayam, dan acar mentimun kuning.

Baca Selengkapnya

Puluhan Warga Terserang Muntaber di Cianjur, Satu Meninggal

2 Agustus 2009

Puluhan Warga Terserang Muntaber di Cianjur, Satu Meninggal

Salah seorang korban bernama Sukinah, 52 tahun, warga Kampung Rawalawe Desa Girijaya, meninggal diduga akibat kekurangan cairan.

Baca Selengkapnya

Muntaber Serang Maluku Tenggara Barat

1 Februari 2008

Muntaber Serang Maluku Tenggara Barat

Empat balita di Desa Kandar, Kecamatan Selaru, meninggal dunia karena tidak dapat tertolong. Sedangkan di Desa Adaut, dari 30 orang yang terserang muntaber, empat balita meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Muntaber Ditetapkan Sebagai KLB di Situbondo

1 Oktober 2007

Muntaber Ditetapkan Sebagai KLB di Situbondo

Setelah menyerang ratusan orang dalam sepekan terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Sitobondo, Jawa Timur menetapkan status kejadian luar biasa muntaber di daerah ini. Sampai Senin (1/10) ini sedikitnya 247 orang di empat kecamatan terserang penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Situbondo KLB Muntaber

30 September 2007

Situbondo KLB Muntaber

Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr Akhmad Khuznul menetapkan kabupaten itu berada dalam satatus Kondisi Luar Biasa (KLB) penyakit mutah dan berak (muntaber). Status ini ditetapkan setelah penyakit itu menyerang ratusan warga di 4 kecamatan dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Penyakit Muntaber Serang Warga Cianjur dan Bogor

27 Oktober 2006

Penyakit Muntaber Serang Warga Cianjur dan Bogor

Hingga Kamis, 70 orang atau hampir 75 persen dari total pasien yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Cianjur merupakan pasien yang terkena muntaber.

Baca Selengkapnya

Banten Desak Pemerintah Perjelas Wilayah Kepulauan Seribu

12 Juni 2006

Banten Desak Pemerintah Perjelas Wilayah Kepulauan Seribu

kalau pemerintah pusat hendak melakukan perbaikan tata ruang Ibu Kota Negara dengan cara merevisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Ibu Kota Negara, maka yang lebih tepat di revisi itu adalah Undang-undang Nomor 19 tahun 1992 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional.

Baca Selengkapnya

Letusan Kecil Semeru Akibatkan Hujan Abu

12 Juni 2006

Letusan Kecil Semeru Akibatkan Hujan Abu

Tekanan gas mencapai tinggi 25 meter hingga 50 meter di atas bibir kawah dengan jumlah letusan asap sebanyak 105 kali per jam.

Baca Selengkapnya