TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua orang korban insiden silaturahmi di Balaikota DKI Jakarta diisolasi pihak Rumah Sakit Daerah Tarakan, Jakarta Pusat.
"Kami dilarang menemui mereka, hanya keluarga yang diizinkan," kata Staf Divisi Advokasi Urban Poor Consortium (UPC) Edi Saidi kepada wartawan di Polda Metro Jaya (24/9).
Perawat beralasan korban tidak bisa diganggu karena sedang dirawat. Sateni, 35 tahun, dan Dati, 50 tahun, dirawat di lantai 5 rumah sakit tersebut karena menjadi korban insiden silaturahmi di Balaikota pada Lebaran kedua (Rabu 23/09) lalu.
Keduanya terluka terinjak-injak saat mengantri untuk mendapatkan paket sembilan bahan pokok dan uang Rp 40 ribu. Menurut Edi, mereka mendatangi kedua korban yang beralamat di RT 20/RW 04, Rawa Badak, Jakarta Utara itu, untuk meminta kesaksian dan keterangan bagaimana mereka bisa terluka. "Sebagai bahan laporan kami ke Polda Metro Jaya," kata Edi.
Kepala Bidang Keperawatan RSUD Tarakan Zuraidah membantah keduanya diisolasi dari pengunjung lain. "Mereka butuh perawatan, dan harus banyak istirahat," katanya saat dihubungi Tempo.
Apalagi, katanya, pengunjung harus menaati tata tertib jam besuk. Kedua korban, katanya, mengalami luka di bahu. Masing-masing di kanan dan kiri mereka. "Biaya perawatan mereka ditanggung Pemerintah Daerah DKI Jakarta," katanya.
MUSTAFA SILALAHI