Anti Iklan Rokok, Televisi Lokal B-Channel Segera Hadir di Jabodetabek
Kamis, 29 Oktober 2009 20:36 WIB
Menurut Sonny Suryawan, B-Channel nantinya akan lebih memprioritaskan isi siarannya tentang masalah-masalah lokal yang dihadapi masyarakat sekitar Jabotabek. Ini untuk membedakan 'kesebelasan' stasiun televisi nasional yang mendominasi sajian siaran televisi di Jakarta selama ini, namun masih kurang memberikan ekspose tentang masalah-masalah lokal ibukota.
Menurut Nina Mutmainah Armando, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia dan juga Anggota Tim Panel Pemantau Komite Penyiaran Indonesia Pusat, yang juga turut menjadi pembicara dalam acara diskusi yang diadakan oleh Wiloto Corporation itu, mengatakan, bila selama ini potensi daerah jarang diangkat dalam wujud audio visual, sehingga kehadiran televisi lokal diharapkan menjadi solusinya.
“Kondisi penyiaran televisi di Indonesia saat ini tidak demokratis dan sangat terpusat, sehingga wajah-wajah lokal tidak terekspose, dengan adanya TV lokal diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat lokal terutama di Jakarta untuk mengakomodir wajah-wajah lokal Jakarta,” tambah Nina Mutmainah.
Mutmainah juga mengingatkan tentang perlunya porsi siaran khusus anak-anak dalam konten siaran televisi B-Channel nanti.
Ia mengutip data dari Yayasan Pengembangan Media Anak yang menyebutkan rata-rata anak usia Sekolah Dasar menonton televisi sekitar 30-35 jam per minggu, atau 4-5 jam per hari biasa, dan 7-8 jam pada hari minggu/libur.
Jika waktu menonton televisi ini dibandingkan dengan waktu yang mereka habiskan di sekolah, maka waktu nonton televisi anak mencapai lebih dari 1.500 jam setahun. Sementara jam belajar (di sekolah negeri) rata-rata hanya sekitar 750 jam setahun. "Dengan kondisi seperti ini, perlunya televisi lokal untuk memerankan fungsi sebagai media pendidikan, televisi sebagai sarana edukasi anak-anak, karena banyak dikonsumsi sebagai tontonan anak," ujar Nina Mutmainah.
Nina juga mengungkapkan, sejak disyahkannya Undang-undang No 32 Tentang Penyiaran tahun 2002, hingga kini ada sekitar 60 stasiun televisi lokal yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Kehadiran televisi lokal mulai terasakan pengaruhnya bagi masyarakat setempat, dibandingkan dengan televisi-televisi nasional yang siarannya nyaris seragam.
“Kami ingin menjadi sahabat bagi keluarga terutama bagi warga Jakarta. Dengan memberanikan diri merealisasikan impian keluarga untuk mendapatkan tayangan yang menghibur dan mendidik, itulah sebabnya muncul kata Edutaiment yaitu Education dan Entertaiment dalam fokus siaran kami,” ujar Sonny Suryawan, Direktur B-Channel.
Untuk mewujudkan komitmennya sebagai televisi keluarga, televisi ini berjanji tidak akan sekedar memburu rating dalam menyajikan siaran yang berkualitas, dan tidak akan menayangkan iklan rokok.
WAHYUANA