Jika Tarif Tidak Naik, Organda Tawarkan Alternatif ke Pemda DKI

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 09:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi Pengusaha Nasional dan Angkutan Bermotor di Jalan Raya (Organda) DKI akan menawarkan alternatif ke Pemda DKI jika tarif angkutan umum ibukota belum juga diputuskan Gubernur untuk dinaikkan. Jika Pemda DKI tidak sanggup mensubsidi angkutan umum akibat kenaikan harga BBM, Organda akan mengajukan alternatif tersebut dalam pertemuan dengan Gubernur DKI Sutiyoso pekan depan. Hal tersebut dikatakan Ketua Organda DKI, Aip Sjarifuddin seusai acara Rapimda kelima tahun 2003, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI di Hotel Horison, Kamis (30/1). Menurut Aip, Organda dan para pengusaha bus kota akan berbicara dengan Sutiyoso guna mencari jalan keluar terbaik. Kalau harus menaikkan tarif saat ini, katanya, masyarakat akan dirugikan. Namun, jika tidak dinaikkan, para awak bus dan pengusaha yang akan dirugikan. "Sehingga mesti ada jalan lain yang membantu, baik bagi masyarakat maupun awak bus dan pengusaha, kata Aip. Gubernur DKI Sutiyoso beberapa waktu lalu telah mengatakan tidak akan mensubsidi angkutan umum. Pasalnya, pelayanan angkutan umum terutama bus kota masih sangat buruk. Sehingga, dia belum layak disubsidi walaupun harga BBM telah mengalami kenaikan. Menanggapi hal ini, Aip mengatakan, Mungkin ada jalan lain, subsidi kan tidak perlu dalam bentuk uang, tapi bisa dalam bentuk keringanan pajak-pajak, kredit lunak atau apa,. Ia juga membantah harga-harga onderdil tidak mengalami kenaikan akibat naiknya harga BBM yang ditetapkan pemerintah. Siapa bilang tidak naik, ban baru (bus) itu dulu harganya Rp.1,25 juta, sekarang sudah menjadi Rp.1,45 juta. Tidak hanya ban luar yang mengalami kenaikan, tapi juga ban dalam, ujarnya. Perubahan harga BBM, terutama solar, kata Aip sudah beberapa kali terjadi. Sementara, tarif angkutan umum belum juga mengalami peningkatan. Tarif saat ini merupakan tarif yang ditetapkan sejak harga solar masih Rp.1.150. Setelah itu, harga solar naik menjadi Rp.1.250. Lalu, naik lagi ke Rp.1.450 dan turun lagi menjadi Rp.1.400. Setelah itu, harga naik lagi menjadi Rp.1.550 dan akhirnya menjadi Rp.1.890. "Setalah itu, turun lagi menjadi Rp.1.650, sementara tarif belum juga naik, karena masyarakat memang sedang susah, paparnya. (Dimas Adityo-Tempo News Room)

Berita terkait

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

34 detik lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

13 menit lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

15 menit lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Tergusur Karena Proyek LRT Jakarta, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

29 menit lalu

Tergusur Karena Proyek LRT Jakarta, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

32 menit lalu

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

Polsuspas Kemenkumham menjadi salah satu formasi yang banyak diminati pelamar CPNS. Apa saja syarat pendaftaran CPNS Polsuspas 2024?

Baca Selengkapnya

Utak-atik Jatah Partai di Kabinet Prabowo

32 menit lalu

Utak-atik Jatah Partai di Kabinet Prabowo

Untuk menampung koalisi partai pengusung, jumlah kementerian kabinet Prabowo kabarnya bertambah dari 34 menjadi 41 lembaga.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

35 menit lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

39 menit lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

44 menit lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

45 menit lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya