Dinilai Dukung Yudhoyono, Aktivis Lumbung Informasi Rakyat Diteror

Reporter

Editor

Selasa, 26 Januari 2010 19:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Aksi teror dialami aktivis Lumbung Informasi Rakyat (Lira). Seorang pria tidak dikenal mengancam akan menyerang kantor Lira Jakarta.

"Mereka (mengancam) akan menyerbu kantor kami," ujar Presiden Lira, Yusuf Rizal, ketika dihubungi, Selasa (26/1).

Aksi teror diterima Gubernur Lira Jakarta, Shela, pagi tadi melalui sambungan telepon genggam. Pria tersebut mengaku akan mengerahkan massa untuk memporak-porandakan kantor Lira yang berada di Jalan Sayuti, Jakarta Pusat.

Pria tersebut juga mengecam sikap Lira yang mendukung kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi tudingan itu dibantah Rizal. "Kami tetap kritis terhadap pemerintah SBY," ujar dia.

Meski demikian, Rizal mengakui pendirian Lira tidak bisa dikatakan lepas dari keberadaan Partai Demokrat dan figur Yudhoyono. "Pada masa Pemilihan tahun 2004 dan 2009 kami memang aktif sebagai relawan SBY," ujar dia.

Gubernur Dewan Pimpinan Daerah Lira Jakarta, Shela, mengaku telah melaporkan ancaman tersebut kepada Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Ia berharap petugas polisi dapat mengindentifikasi dan meringkus pria yang meneleponnya dengan nomor rahasia itu.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya