Bilqis Anindya Passa beristirahat di Jakarta, Selasa (02/02). Bilqis bayi 17 bulan yang mengidap penyakit saluran empedu (Athesia Bilier) segera menjalani operasi di RS Karyadi Semarang dengan pencangkokan empedu orangtuanya. TEMPO/ Aditia Noviansya
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bilqis Anindya Passa, balita berusia 17 bulan yang menderita atresia billier atau ganggaun saluran empedu rencananya akan diberangkatkan ke Rumah Sakit Karyadi Semarang pagi ini pada pukul 09:30 untuk melakukan screening process. Proses ini dilakukan untuk pengecekan organ tubuhnya.
Bilqis berangkat dari rumah di Jl. Kramat Sentiong Mesjid No E 87 F RT 007 RW 06, Jakarta Pusat, disertai keluarga besarnya. Mereka sekeluarga menggunakan pesawat dari bandara Sukarno-Hatta sekitar pukul 11:00 WIB.
Pihak keluarga mengaku cemas dengan perjalanan udara yang bisa menyebabkan kesehatan Bilqis bertambah kritis. “Maka dari itu, pihak keluarga sudah menyiapkan ambulan di bandara Ahmad Yani untuk Bilqis. Kami khawatir pembuluh darahnya akan pecah setelah turun pesawat,” kata Citra wakil koordinator Posko Pusat ketika dihubungi, Rabu (2/2).
Sementara hasil perolehan pengumpulan Koin Cinta Untuk Bilqis sudah mencapai Rp 900 juta ditambah jumlah penghitungan koin sekitar Rp 7 juta. Dipastikan penggalangan dana bantuan akan terus berlangsung. Bila Rumah Sakit Karyadi menolak operasi, kata Citra, pihak keluarga akan membawa ke Singapura.
“Kalau hasil screening di RS Karyadi menolak mengoperasi, keluarga Bilqis akan membawa ke Rumah Sakit di Singapura,” kata Citra lagi.
Ia juga mengatakan, sebelumnya pihak keluarga pernah mengirimkan hasil screening dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ke Rumah Sakit di Jepang, namun rumah sakit tersebut menolaknya dengan alasan kondisi Bilqis yang sudah diambang kritis.