TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi yakin kematian Drajat, pedagang HP yang ditemukan tewas tergantung di rumahnya di kawasan Cakung, Jakarta Timur, murni akibat bunuh diri. Drajat (35 tahun) diduga bunuh diri karena stress lantaran dagangannya tidak laku dan terlilit hutang.
Kapolsek Cakung Komisaris Polisi Yudhi Sulistianto Wahid menyatakan sampai saat ini pihaknya masih tetap pada dugaan sementara. "Temuan-temuan yang kami dapatkan baik dalam pemeriksaan saksi maupun olah TKP tidak menunjukkan adanya unsur kesengajaan dari pihak lain," katanya.
Lebih lanjut Yudhi menjelaskan Drajat diduga mengakhiri hidupnya sendiri akibat tekanan pekerjaan yang dialaminya. Hal itu didapatkan dari pemeriksaan kepada keluarga serta tetangga-tetangga Drajat. "Dia (Drajat) sedang terlilit hutang dan tokonya pun sedang sepi," kata Yudhi.
Menurut Yudhi, dugaan itu semakin diperkuat oleh pengakuan istri Drajat yang diminta untuk pergi sendiri rumah baru mereka di daerah Cikarang pekan lalu. "Kejadian itu terjadi saat istrinya sudah pergi," katanya. Selain itu, Yudhi menambahkan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dari pihak lain yang menyebabkan kematian Drajat.
Bentuk simpul tali yang digunakan, kata Yudhi, tidak menunjukkan tanda-tanda disusun oleh orang lain. Sementara, dari hasil visum pun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik. "Inilah yang memperkuat dugaan kami bahwa ini merupakan kasus bunuh diri," katanya.
Drajat ditemukan sudah tak bernyawa di rumah di Jalan Raya Penggilingan RT 08/08, Cakung, Jakarta Timur, Selasa lalu. Pihak keluarga pun memilih tidak membiarkan jenasah Drajat diotopsi dan segera membawanya ke Pemalang pada Selasa sore untuk dimakamkan.
EZTHER LASTANIA