Balita Keluarga Pemulung Meninggal Sepekan Setelah Ditolak Rumah Sakit

Reporter

Editor

Senin, 8 Februari 2010 19:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Keluarga dari Nur Jamilah, 2 tahun, anak keluarga miskin (Gakin), harus merelakan kehilangan buah hati mereka karena prosedur pelayanan kesehatan yang menyulitkan dan berbelit-belit.

Nur menghembuskan nafas terakhir Senin (8/2) pukul 07.15 WIB di kediamannya di RT 18/ RW 5 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Menurut ibunya, Istiqomah, Nur sakit sudah tiga pekan lamanya. "Kata dokter di puskesmas dan dokter di klinik sakit kembung saja, tapi kondisinya tidak membaik," ujar Istiqomah saat ditemui Tempo di rumahnya.

Balita malang anak keluarga pemulung itu kemudian dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Persahabatan di Rawamangun, Jakarta Timur, setelah sembilan hari tidak menunjukkan kesembuhan.

Namun, pihak rumah sakit bagian pelayanan sosial tidak bisa menerima Nur karena surat keterangan tidak mampu dari pihak RW belum ada stempelnya.

Pihak keluarga kemudian memutuskan membawa kembali Nur untuk dirawat di rumah saja. "Katanya kurang stempel, kita harus balik ke RW untuk minta stempel baru bisa ditangani rumah sakit. Sampai di RW ternyata diminta Kartu Keluarga yang baru padahal kita hanya punya yang lama," ujar Istiqomah.

Pihak rumah sakit ketika berusaha ditemui Tempo belum bersedia memberikan keterangan mengenai perihal tersebut. Adapun alur pelayanan kesehatan yang harus dilewati oleh keluarga miskin untuk bisa ditangani rumah sakit adalah Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT/RW dan lurah setempat, serta surat rujukan dari puskesmas.

Ririn Agustia

Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

4 September 2018

Survei: Kepuasaan Publik pada Jokowi di Isu Ekonomi Rendah

Survei Y-Publica menyebutkan masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi di bidang Ekonomi, Kesehatan, dan Perlindungan HAM.

Baca Selengkapnya

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

17 Juni 2017

Dompet Dhuafa Social Enterprises Targetkan Pertumbuhan 30 Persen

Unit bisnis Kesehatan Mandiri menargetkan bisa menyediakan 1.000 tempat tidur (bed) untuk pasien dhuafa.

Baca Selengkapnya

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

16 Maret 2017

Gebrak Pakumis Tangerang Sulit Dijalankan, Ini Kendalanya  

Program Gerakan Bersama Atasi Permukiman Kumuh dan Miskin tidak bisa digunakan untuk penduduk yang tinggal di lahan milik negara.

Baca Selengkapnya

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

20 Februari 2017

Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman Suku Anak Dalam.

Baca Selengkapnya

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

19 Februari 2017

Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menangis tersedu saat anak-anak warga Suku Anak Dalam Jambi menyambut kedatangannya ke kawasan mereka.

Baca Selengkapnya

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

16 Januari 2017

Dua TNI Patungan Sewa Ambulans Bawa Jenazah Warga Miskin  

Dua anggota Pangkalan Udara Wiriadinata Tasikmalaya patungan sewa ambulans mengangkat jenazah remaja miskin yang wafat di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

26 Agustus 2016

Polisi Sleman Sediakan Makan Gratis untuk Warga Miskin

Pemberian makan gratis untuk kaum dhuafa akan digelar tiap hari Jumat

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

22 Juli 2016

Ibu Hamil Tewas di Angkot, Ahok: Bukan Kesalahan Puskesmas  

Puskesmas sudah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

20 November 2015

Tingkatkan Layanan, Jasa Raharja Gandeng Poliklinik  

PT Jasa Raharja menggandeng poliklinik di sekitar stasiun kecil di seluruh jalur kereta api Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan cakupan layanan.

Baca Selengkapnya

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

21 Oktober 2015

Tak Terawat, 30 Persen Bus Transjakarta Tak Lulus Uji Kir  

Banyak bus Transjakarta mengalami kerusakan di bagian penyejuk udara, pintu, dan rem, sehingga tidak lolos uji kir.

Baca Selengkapnya