TEMPO Interaktif, Jakarta - Kelompok teroris pelaku peledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Kuningan Jakarta diam - diam mengincar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai sasaran pengeboman berikutnya.
Terdakwa teroris Amir Abdillah mengakui semua dakwaan jaksa, termasuk rencana pembunuhan Presiden SBY. "Kan saya tak membantah dan tak mengajukan eksepsi," katanya di ruang tahanana Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seusai sidang.Dalam pembacaan Dakwaan terhadap pelaku teroris Amir Abdillah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, jaksa penuntut umum Chairul Fauzi mengatakan Yudhoyono dijadikan target karena dianggap merestui dan bertanggung jawab atas eksekusi mati terpidana Bom Bali I. "Rencana pengeboman kedua dilaksanakan 3 minggu sampai satu bulan setelah peledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton," ujarnya dalam sidang, Rabu (10/2).
Adapun pengeboman kedua akan dilakukan dengan mencegat konvoi rombongan kepresidenan dengan bom mobil yang disiapkan di kontrakan Perumahan Puri Nusapala Blok D No. 12, Jati Asih Bekasi yang tidak terlalu jauh dari Cikeas, rumah kediaman Presiden Yudhoyono. "Ini dimaksudkan untuk menimbulkan suasana teror dan menghilangkan nyawa Presiden," tambahnya.
Lokasi aksi pengeboman sedianya dilaksanakan di jalan raya yang merupakan fasilitas umum sehingga menimbulkan kerusakan dan menimbulkan korban yang bersifat massal. "Pengeboman terhadap Presiden Yudhoyono belum jadi dilaksanakan karena keberadaaan kelompok teroris ini diketahui polisi," kata Chairul.
VENNIE MELYANI| JOBPIE S