Perorangan Akan Diperbolehkan Pelihara Harimau

Reporter

Editor

Jumat, 12 Februari 2010 13:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kehutanan tengah mewacanakan peraturan yang memperbolehkan izin pemeliharaan harimau untuk perorangan.

Hal itu dinyatakan Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan, Darori, dalam peluncuran kampanye "The Years of Tiger 2010" di Taman Menteng, Jumat (12/2).

Darori berharap dengan adanya aturan konservasi harimau secara pribadi itu akan membantu meningkatkan populasi harimau di Indonesia. "Saat ini kami baru dalam tahap mewacanakan hal itu, kalau pun aturan itu jadi, pastinya bukan harimau dari hutan," ujar dia.

Persyaratan memelihara harimau, bila aturan itu jadi dibuat, lanjut Dorori, akan sangat ketat. "Dari kandangnya harus besar, harus depositkan uang, serta akan diperiksa oleh dokter hewan dan LSM-LSM setiap tiga bulan sekali," katanya.

Aturan untuk kandangnya saja, tambah Dorori, harus berukuran minimal panjangnya 10 meter, lebar enam meter, dan tingginya lima meter. Selain itu, bila ingin memelihara harus sepasang, jantan dan betina.

Kemudian bila harimau itu berkembang biak, Dorori menyatakan, anaknya adalah milik negara dan akan dikembalikan ke habitatnya di hutan. "Bila sang betina hamil, akan segera dibawa ke lokasi hutan penangkaran di Lampung sehingga bila si anak sudah lahir bisa segera beradaptasi dan kedepannya bisa dikembalikan ke hutan terdekat," jelasnya dia.

Walau aturan ini banyak dipertanyakan dan dikritik sejumlah pihak, menurut Dorori, konservasi pribadi ini telah berhasil dilaksanakan untuk burung jalak Bali. Dorori menyatakan, sekitar 1980 populasi jalak Bali kurang dari 10 ekor. Namun sejak diperbolehkannya memelihara jalak Bali, saat ini populasinya terus berkembang. "Di Jakarta saja jumlahnya sudah mencapai ratusan."

Mencontoh program jalak Bali itu, Dorori berharap dengan adanya aturan pemeliharaan Harimau untuk individual akan bisa mendongkrak populasi harimau Sumatera yang saat ini hanya tinggal sekitar 400 ekor.

Pada dasarnya, menurut Dorori, konsep konservasi pribadi itu mirip dengan kebun binatang. Namun perkembangbiakan di kebun binatang saat ini tidak maksimal karena terbatas biaya.

"Saat ini di kebun binatang-kebun binatang kandangnya dipisahkan antara jantan dan betina, karena kalau punya anak biaya perawatannya berat. Karena itulah diharapkan dengan adanya konservasi pribadi itu populasi harimau dapat meningkat."

Mutia Resty

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya