HMI Melapor ke Polda Metro Jaya Siang Ini  

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Maret 2010 10:37 WIB

Aktivis Himpunan Mahasiswa Muslim Indonesia (HMI) yang terkena pukulan saat bentrok dengan Polisi di Cikini, Jakarta, Jumat (05/03). TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO Interaktif, Jakarta - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam akan mengadukan kekerasan oleh pasukan kepolisian terhadap mereka kepada Polda Metro Jaya siang ini.

"Kami akan adukan ke polda siang ini," kata Hendra Ferdiansyah, Ketua HMI Cabang Jakarta Timur, kepada Tempo.

Ia menjelaskan, rencananya pengaduan itu diperkuat dengan hasil visum yang akan membuktikan tindak kekerasan terhadap para korban. Itu sebabnya, lima aktivis yang babak belur divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, tadi malam. Permintaan visum dilayani setelah mereka memiliki surat permohonan dari Polres Jakarta Pusat.

Namun, menurut Hendra, RSCM tak memberikan hasil visum kepada aktivis HMI. Rumah sakit rujukan pemerintah itu malah akan memberikannya kepada Kepolianj Resor Jakarta Pusat. "Sepertinya ada kongkalikong supaya kami tidak melakukan pengaduan kepada kepolisian" ujarnya.

Lima kader HMI terluka adalah Oji (Universitas Nasional), Laode Karsit (Universitas Jayabaya), Dede Sulaiman (Universitas Azzahra), Fajar (Universitas Negeri Jakarta), dan Noval (Universitas Mercu Buana).

Hendra menuturkan, aksi akan terus dilakukan sampai kasus di Makassar dituntaskan, seperti Kepala Polda Sulawesi Selatan mau bertanggung jawab. "Kami akan melakukan koordinasi dulu." Unjuk rasa aktivis HMI kemarin sampai tadi malam adalah aksi solidaritas untuk aktivis HMI di Makassar. Beberapa hari lalu, kantor HMI Makassar diobrak-abrik pasukan khusus kepolisian.

Febriyan

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya