TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta, hingga Minggu (3/2) sore, sudah mulai kembali pada titik normal. Ketinggian air di tiga pintunya tercatat delapan meter. Angka ini sudah jauh menurun dibanding Jumat (1/2) yang mencapai 10,5 meter. Demikian pula ketinggian air di Pintu Air Depok yang telah berada pada angka normal. Sekitar 1,5 meter. Jauh menurun dibanding ketinggian air pada Jumat (1/2), yang mencapai 3,1 meter. Kepada Tempo News Room, Kepala Pintu Air Manggarai Mimpri Mashuri, saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan bahwa tiga pintu air Manggarai sudah dibuka habis. Pintu Air Manggarai mempunyai tiga buah pintu, dua pintu yang pertama mengalirkan air ke banjir kanal menuju ke Karet dan Muara Karang. Sedangkan pintu yang ketiga mengalirkan air ke Ciliwung Kota terus ke Masjid Istiqlal, Gunung Sahari, dan Gajah Mada. Mengenai perkiraan ketinggian air esok hari, Mimpri mengaku tidak dapat memprediksinya. “ Tapi yang jelas kita harus siap menghadapi segala kemungkinan,” kata dia. Dari pantauan di lapangan, terlihat adanya peningkatan debit sampah yang tertahan persis di depan gerbang pintu air Manggarai. Sampah-sampah itu umumnya terdiri dari barang-barang rumah tangga yang mungkin hanyut sewaktu terkena banjir. Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah (Pemda) DKI sendiri nampak sudah menurunkan dua unit excavator dan tiga unit truk sampah untuk membersihkan mulut pintu air. Selain Dinas PU, beberapa warga juga terlihat aktif membantu membersihkan timbunan sampah dengan mengambil beberapa sampah rumah tangga yang masih bisa mereka pakai. Seorang bapak bahkan naik ke atas timbunan sampah yang mengapung di air dan berhasil menemukan sebuah lemari kaca. Sementara itu, tampak sekitar dua puluh petugas Brigade Mobil dan Polisi Pamong Praja masih disiagakan di lokasi. “Mereka menjaga kemungkinan adanya warga yang memaksa untuk menutup atau membuka pintu air,” ujar Mimpri. (Ucok Ritonga)