Sekolah Unggulan Mematok Nilai Tinggi

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juni 2010 14:06 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta --Sekolah Menengah Atas Negeri unggulan di DKI Jakarta mematok nilai tinggi bagi peserta didik baru yang ingin masuk. Berdasarkan data yang diterima Tempo dari Kepala Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, siang ini, SMA Negeri 8 yang berlokasi di Jalan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, memiliki batas terendah--nilai UN--tertinggi diantara sekolah lain. Batas terendah sekolah itu sebesar 9,19.

"Nilai ini berdasarkan peserta didik yang masuk di sekolah itu tahun lalu," ujar Bowo saat dihubungi siang tadi. Menurut Bowo, angka itu masih bisa berubah, tergantung rata-rata nilai peserta didik baru yang masuk nanti. Menurut Bowo, batas nilai UN terendah ini menjadi acuan bagi calon siswa untuk mendaftar di sekolah yang dipilihnya. "Jika nilai calon siswa kurang dari batas terendah, maka peluang dia diterima kecil," Bowo menjelaskan.

SMA Negeri 28 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, membuntuti di posisi kedua di bawah SMA Negeri 8. Sekolah ini memiliki batas terendah nilai UN dengan 9,11. Selanjutnya adalah SMA Negeri 81, di Jalan Komplek KODAM Makasar, Jakarta Timur dengan 8.96. Di Jakarta Pusat, SMA Negeri 68 yang berlokasi di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat berada di posisi teratas. Mereka mematok batas terendah nilai UN dengan 8,89.

Sementara, SMA Negeri unggulan lain seperti SMA Negeri 78, Jakarta Barat dan SMA Negeri 39 Jakarta Timur, mematok batas terendah nilai UN di atas 8,5. Jadwal pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) pada SMA secara on-line ini dimulai pada 28 Juni mendatang.

Lewat sistem ini, calon peserta didik mendaftar di salah satu sekolah dengan menggunakan hasil ujian nasional (UN). Datanya langsung diolah komputer dan calon siswa dapat mengetahui dirinya diterima melalui internet. Calon siswa baru dapat memilih maksimal lima pilihan SMA Negeri berbeda.

Berdasarkan Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2010/2011, calon siswa yang dinyatakan diterima sementara pada saat proses seleksi berlangsung belum dapat mendaftar lagi ke SMA Negeri lain. Untuk siswa SMA Negeri sendiri peserta didik akan dibatasi sampai 40 orang per kelas.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, saat pendaftaran PPDB real time on-line berlangsung, tidak ada pungutan biaya dalam bentuk apapun. Karena biaya yang diperlukan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi. "Namun PPDB pada sekolah swasta berpedoman pada ketentuan yang berlaku," ujar Taufik di kesempatan terpisah.


HERU TRIYONO

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya