Hampir Sebulan Disegel, Nasib Eks Taman Ria Tak Jelas  

Reporter

Editor

Minggu, 22 Agustus 2010 11:24 WIB

Mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya (UB) sedang menyelesaikan karya instalasi berjudul Jemuran Arwah pada seni instalasi di Taman Kota Jl Kertanegara Kota Malang, rabu (18/8). Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya (UB) menggerar acara ini untuk mengenalkan seni instalasi kepada masyarakat Malang. Foto:TEMPO/BIBIN BINTARIADI
TEMPO Interaktif, Jakarta -Penyegelan lahan eks Taman Ria Senayan yang sudah hampir sebulan tak kunjung jelas juntrungnya. Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta, yang berwenang menyegel, juga belum mengetahui apakah lahan seluas 105.280 meter persegi itu dijadikan mal, taman atau lahan parkir para legislator permintaan Dewan Perwakilan Rakyat.

"Sampai kini saya belum tahu lahan itu akan jadi apa," kata Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta Hari Sasongko pagi ini kepada Tempo. Ia juga belum tahu pasti sampai kapan lahan itu akan disegel. Hari mengaku tidak berwenang menentukan kebijakan itu karena cuma sebagai pihak yang menyegel. "Kalau urusan jadi apanya, itu Gubernur atau Dinas Tata Ruang. Yang memastikan bukan kami," tambahnya.

Hari menerangkan, selama surat keberatan yang dilayangkan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI kepada Gubernur DKI belum dicabut, maka penyegelan terus berlangsung. Menurutnya, surat itulah dasar penyegelan izin pendahuluan (IP) pembangun pondasi yang sebetulnya sudah dipegang PT Ariobimo Laguna Perkasa.

Hari berkeras kalau penyegelannya sudah sesuai prosedur ketentuan Perda No 7/1991 tentang Bangunan di Wilayah DKI Jakarta. Dia tidak gentar jika pihak pengembang melakukan gugatan. "Hak mereka untuk menggugat."


HERU TRIYONO

Berita terkait

Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

4 September 2021

Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

Prediksi Jakarta tenggelam tak sampai 30 tahun lagi tengah menjadi sorotan publik bahkan dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

29 Februari 2016

Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

Pembangunan hotel yang memakan lahan potensial terus berlangsung, sementara lahan telantar dibiarkan tak menjadi ruang terbuka hijau.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Kembangkan Model Reservoir Air Hujan  

11 September 2015

Mahasiswa di Malang Kembangkan Model Reservoir Air Hujan  

Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengembangkan model pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan air bersih di gedung perkantoran.

Baca Selengkapnya

Sultan Yogya Minta Benih Tanaman untuk Lahan Kritis

15 Juni 2015

Sultan Yogya Minta Benih Tanaman untuk Lahan Kritis

Pemberdayaan lahan kritis masuk kebijakan rehabilitasi untuk meningkatkan pendapatan petani.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Lahan di Jawa Barat Kritis

16 Desember 2010

Ratusan Ribu Hektare Lahan di Jawa Barat Kritis

Sekitar 151 ribu hektar lahan yang tersebar di 26 kota/ kabupaten di Jawa Barat, kondisinya kritis.

Baca Selengkapnya

Lahan Kritis Kabupaten Cirebon Mencapai 3.834 Hektare  

16 Juli 2010

Lahan Kritis Kabupaten Cirebon Mencapai 3.834 Hektare  

Jumlah tersebut terdiri dari 2.307,07 hektare lahan kritis yang terdapat di darat, dan 1.527,38 hektare di pantai.

Baca Selengkapnya

Luas Rawa Palembang Menyusut dari 22.000 Jadi 7.300 Hektare

14 Januari 2010

Luas Rawa Palembang Menyusut dari 22.000 Jadi 7.300 Hektare

Pembangunan perumahan mewah dan gedung perkantoran membuat luas rawa di kota Palembang, Sumatera Selatan, menyusut dari 22.000 hektare menjadi sekitar 7.300 hektare.

Baca Selengkapnya

Alih Fungsi Lahan Akibatkan Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Meluas

13 Januari 2010

Alih Fungsi Lahan Akibatkan Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Meluas

Banyaknya alih fungsi lahan di Jawa Tengah mengakibatkaan daerah rawan banjir di wilayah itu dari tahun ke tahun semakin meluas.

Baca Selengkapnya

Keterwakilan Masyarakat di Dewan Citarum Minim

16 Desember 2008

Keterwakilan Masyarakat di Dewan Citarum Minim

Keterwakilan masyarakat dalam penataan kawasan sungai Citarum semakin minim. Dari 12 orang anggota Dewan Sumber Daya Alam Wilayah Citarum, hanya 5 orang yang menjadi wakil masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bangun di Lahan Konservasi Kena Pajak Tinggi

5 September 2008

Bangun di Lahan Konservasi Kena Pajak Tinggi

Pemerintah akan mengenakan pajak tinggi kepada pengembang yang membangun di kawasan hijau atau konservasi.

Baca Selengkapnya