Belasan Bocah Timor Akan Dipulangkan

Reporter

Editor

Sabtu, 4 Desember 2010 07:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 11 anak yang diduga korban trafficking akhirnya ditemukan pihak Kepolisian Resort Jakarta Timur. Para bocah yang umumnya berusia di bawah 10 tahun itu rencananya dipulangkan besok. “Kami sudah menemui kata sepakat,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Komisaris Dodi Rahmawan usai menggelar konferensi pers Sabtu (4/12).

Kesepakatan diperoleh setelah polisi mendatangi kantor Yayasan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Timor (IPMAT) di Jalan Raya PKP, Gang Melati RT 12/09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas kemarin pagi. ”Proses negosiasi mulanya berjalan alot. Sampai kemarin pagi mereka masih bertahan dan menolak mengembalikan anak-anak tersebut. Tapi akhirnya bisa kami yakinkan,” kata Dodi.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella yang mendapatkan laporan tentang dugaan trafficking terhadap 11 bocah oleh empat mahasiswa berinisial AM, MN, JS dan YM. ”Mereka memboyong para bocah tersebut sejak tanggal 24 November dengan menggunakan pesawat udara. Semua dana akomodasi mereka tanggung sendiri,” ujarnya.

Menurut Dodi, kasus ini tidak berlatar belakang trafficking, melainkan hanya kesalahan prosedur administrasi kependudukan. Hasil penyelidikan pihak kepolisian mengetahui bahwa seluruh bocah tersebut akan disalurkan ke sejumlah lembaga pendidikan seperti sekolah dan pesantren oleh para mahasiswa tersebut atas bantuan jaringan IPMAT yang berada di Jakarta. ”Tujuannya memang mulia. Hanya saja mereka lupa mengurus surat perpindahan dan izin tertulis dari pihak orang tua,” ujarnya.

Dodi mengatakan, praktek tersebut dianggap lumrah karena yayasan tersebut mengaku sudah menjalankan aktivitas mereka sejak tahun 1980. Empat mahasiswa tersebut termasuk yang lainnya berniat membayar keberhasilan mereka kepada sebagian warga Timor.

Karena itu, kata Dodi, pihak kepolisian mengaku tidak akan mengambil tindakan hukum terhadap keempat mahasiswa tersebut. ”Kami tidak menemukan unsur pelanggaran pidana seperti perdagangan anak,” katanya. Polisi menyelesaikan melalui jalur kekeluargaan dan menyerahkan proses pemulangan kepada pemerintah setempat.

Bupati Paul Mella yang ikut dalam keterangan pers tersebut mengakui bahwa kasus itu telah menyita perhatian pemerintah maupun anggota dewan. Langkah penyelesaian ditempuh pihak pemerintah dengan memfasilitasi proses pemulangan seluruh bocah tersebut pada tanggal 1 November lalu. ”Namun perintah tersebut diabaikan. Makanya kami melapor kepada pihak kepolisian,” katanya.

Menurut Paul, niat baik seseorang atau sebuah lembaga tidak bisa dilakukan tanpa mengindahkan ketentuan tentang syarat administrasi kependudukan. Seluruh dokumen tersebut, kata dia, penting untuk dilengkapi untuk menghindari adanya kemungkinan kasus perdagangan anak. ”Seluruh orang tua anak-anak tersebut merasa resah. Mereka meminta bantuan pemerintah,” katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

15 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

36 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

52 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya