TEMPO Interaktif, Bogor - Sekitar 100 orang anggota jemaat GKI Yasmin Bogor masih menggelar kebaktian di ujung trotoar yang berada di sudut Jl KH. Abdullah bin Nuh, Ahad (17/4). Perwakilan jemaat berusaha bernegosiasi dengan petugas tetapi petugas menolak membuka blokade jalan menuju rumah ibadah.
Dengan kecewa, tiga orang perwakilan jemaat kembali dalam kelompok untuk menggelar kebaktian yang dipimpin Pendeta Ujang.
Adapun sebanyak 600 personel gabungan dari Polres Bogor Kota, TNI dan Satpol PP disebar untuk menjaga sepanjang jalan KH. Abdullah bin Nuh. Petugas juga memblokade akses jalan di kedua pangkal Jl.KH. Abdullah bin Nuh.
Arus kendaraan terpaksa dialihkan menuju Jl. Cimanggu dan Jl. Soleh Iskandar di sebelah timur, sedangkan di sebelah barat kendaraan diarahkan memasuki perumahan Cimanggu dan jalan baru menuju Parung.
Jemaah GKI Yasmin selanjutnya akan menggelar ibadah bersama di Istana Negara Jakarta untuk menuntut toleransi dan kebebasan beragama. Mereka akan bergabung dengan jemaat lain dari GKI Pengadilan, HKBP Kota Bogor, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat, Katedral Bogor. Mereka telah berangkat dari Bogor sekitar pukul 10.00 WIB.
''Berangkat dengan menggunakan dua bus dan menggunakan kendaraan lainnya,'' ujar Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Singgalinggi, Ahad (17/4).
Di Jakarta, kata Bona, pihaknya akan bergabung dengan GKI yang ada di Jakarta, HKBP, GP Ansor, Wahid Institute, Setara Institute, dan perwakilan keluarga Abdurrahman Wahid.
''Kami akan melakukan ibadah bernama Doa Bagi Bangsa, yang akan dipimpin Pendeta Ujang Tanu Saputra, kemudian akan dilakukan orasi dari perwakilan lintasiman,'' kata Bona.
Bona mengatakan ada tiga hal yang ingin disampaikan pada aksi tersebut. Pertama, yakni mendesak presiden mengambil alih persoalan diskriminasi pada GKI Yasmin agar putusan MA segera dilaksanakan serta memberi kebebasan beribadah pada umat GKI Yasmin di gerejanya sendiri.
Kedua, lanjut Bona, tegaknya kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah di seluruh Indonesia. Ketiga, mendesak negara mempertahankan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dari rongrongan kelompok-kelompok intoleransi yang ingin menggantinya.
Diki Sudrajat