TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jendral FPI, Ahmad Shobri Lubis melaporkan tindak pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Hiburan Indonesia (Aspehindo) ke Polda Metro Jaya, Kamis (31/10). “Melalui Adrian (sekretaris Aspehindo), mereka menyebutkan FPI meminta dana ke tempat-tempat hiburan,” katanya kepada para wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (31/10). Seperti diberitakan Koran Tempo, Rabu (30/10), Sekjen Aspehindo, Adrian Meilete, diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang menimpa Ketua Umum FPI, Habib Riziq Shhab. Menurut Adrian, ada beberapa anggota FPI yang meminta dana ke berbagai tempat hiburan. Namun, beberapa tempat hiburan menolak permintaan tersebut. Akibatnya, massa FPI merusak tempat hiburan tersebut, beberapa waktu lalu. Keterangan Adrian inilah yang dilaporkan Shobri ke polisi. Dalam pengaduannya kali ini, Shobri didampingi penasehat hukum FPI, Sugianto. Kedatangnya juga didampingi lima orang anggota FPI yang datang pukul 10.45. Menurut Shobri, sebaiknya Adrian lebih dahulu menjelaskan kepada FPI soal proposal tersebut. “Dia tidak mau bekerja sama, lalu lapor ke Polda,” ujarnya. Kejadian tersebut merugikan nama Habib Riziq secara pribadi dan FPI secara organisasi. Adanya proposal dana yang dimaksud Adrian, dibantah Sobri. Dirinya merasa yakin, tidak ada satu orang anggota FPI yang berbuat hal itu. “Uang dari tempat maksiat, haram bagi kami dan umat muslim,” katanya menegaskan. Shobri merasa ada segelintir oknum yang mencoba mendiskriditkan FPI. Namun, dia sendiri belum mengetahui pihak yang melakukan. Shobri juga mengatakan, selama Ramadan ini FPI akan tetap mengawasi tempat-tempat hiburan. Shobri sendiri belum mengetahui secara pasti kapan akan merazia tempat hiburan. “Yang penting, sebagi muslim kami akan tetap mengawasi,” kata dia. (Erdian-Tempo News Room)