Tersangka Kasus 5,9 Kg Heroin yang Meninggal Positif Kena HIV

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 15:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tersangka kasus heroin sebesar 5,9 kilogram, Izuchukwu Okoloaja alias Enkomo (34), warga negara Nigeria, Minggu (16/2), pukul 08.05 WIB meninggal karena sakit di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Selatan. Dari hasil pemeriksaan darah, Enkomo positif terkena HIV. Namun, pihak Polda Metroo jaya belum bisa memastikan penyebab kematian Enkomo yang tengah diotopsi di RS Polri Kramat Jati tersebut. Juru bicara Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Prasetyo, mengemukakan hal tersebut, Senin (17/2), ini di ruang kerjanya. Direktur Narkoba, AKBP Carlo Tewu beserta Kasat Obat dan Bahan Berbahaya Kom. Pol. Mulyadi memperkuat keterangan Prasetyo itu. Prasetyo menuturkan, Izuchukwu Okoloaja alias Enkomo, bersama seorang temannya, juga warga Nigeria, Michael Titus pada 22 Agustus 2002 di Vila Melati Mas Blok A2/17 Bumi Serpong Damai, Tangerang, ditangkap Satuan Serse Narkotika Polda Metro Jaya (sekarang Direktorat Narkotika) karena terbukti membawa heroin. Polisi menemukan heroin lainnya disimpan di langit-langit rumah itu. Dari keterangan keduanya, mereka mendapatkan barang itu dari Hillary, juga warga Nigeria. Saat itu juga polisi mencokok Hillary di apartemen Kelapa Gading, meski tidak ditemukan barang bukti. Ketiga tersangka itu telah diajukan ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan pemberkasan yang terpisah. Tapi, rupayan di pengadilan, berkas ketiganya disatukan dalam satu berkas sehingga ketika di depan hakim Enkomo menunjukkan identitasnya yang sebenarnya, yaitu ia bernama Izuchukwu Okoloaja, warga negara Nigeria dan bukan Enkomo warga negara Zimbabwe. Majelis hakim yang diketuai Permadi langsung memberikan putusan sela pembebasan ketiga tersangka itu karena dinilai cacat hukum. Polisi yang mengetahui jatuhnya putusan sela pada 4 Februari lalu meyakini ketiga tersangka tidak layak dibebaskan. Sehari kemudian pada sore hari, polisi menangkap kembali ketiganya di halaman Lembaga Pemasyarakatan Tangerang. Saat itu, kata Mulyadi, Enkomo sudah dalam keadaan lemas. Malamnya, ketika mau diambil keterangan untuk Berita Acara Perkara, fisiknya (Enkomo) sudah tidak mendukung. Malam itu kami sudah punya feeling, jangan-jangan mati di tahanan Polda, kata Mulyadi. Saat itu juga Mulyadi langsung meminta tim dokter kesehatan (Dokes) Polda Metro Jaya mengecek tekanan darahnya yang dikatakan tidak bagus. Namun, pada saat itu, dokter tidak bisa mengambil darahnya karena dikhawatirkan membeku. Dua hari kemudian, pada tanggal 7 Februari, darah Enkomo, dikirim ke Prodia untuk mengecek darah tersangka agar diketahui sakit apa. Pada hari Senin (17/2) pula, dari Labroratorium Prodia diketahui dia positif HIV. Virus ini juga menyerang Marlena, teman kumpul kebo Enkomo yang meninggal di RS Polri Kramat Jati beberapa waktu lalu. Dari visum dokter diketahui paru-paru Marlena bernanah. Pada 13 Februari, Prasetyo menuturkan, Enkomo mengeluh sakit, dan ia langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati hingga meninggal tiga hari kemudian. Dengan kematian Enkomo, sesuai pasal 77 KUHP kasus yang menimpa Enkomo gugur. Namun, tidak demikian dengan dua tersangka lainnya yang akan diberkas secara terpisah. Menurut Mulyadi, kemarin polisi sudah berkirim surat mengenai meninggalnya Enkomo ke Kedutaan Besar Nigeria. Seorang wakil duta besar Nigeria dan pengacara Enkomo pada Minggu (16/2) kemarin telah datang ke RS Polri. Sejauh ini, kata Mulyadi, dirinya belum mengetahui apakah ada complain dari pihak kedubes dengan kematian warganya itu. Direktur Narkoba, Carlo Tewu menambahkan, tidak ada kekerasan yang dilakukan polisi terhadap ketiga tersangka itu. Kematian Enkomo murni karena ia menderita sakit cukup parah.(Istiqomatul HayatiTempo News Room)

Berita terkait

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

8 menit lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

10 menit lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

10 menit lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

12 menit lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Takluk dari Kang / Seo, Indonesia vs Korea Selatan 1-1

15 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Takluk dari Kang / Seo, Indonesia vs Korea Selatan 1-1

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024 masih imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

21 menit lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

31 menit lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Profiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

32 menit lalu

Profiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

32 menit lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya