DPRD Bogor Tarik Ulur Soal Pinjaman Rp 58 Miliar  

Reporter

Editor

Senin, 23 Mei 2011 10:55 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor sepakat untuk membawa rencana pinjaman Pemerintah Kabupaten Bogor sebesar Rp 58 miliar ke sidang paripurna pada Senin, 23 Mei 2011. Dana tersebut dialokasikan untuk menutup devisit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bogor.

Anggota Komisi B DPRD, Teuku Hanibal, mengatakan kebijakan itu sesuai dengan kesepakatan pada rapat Badan Musyawarah (Banmus) pada 20 Mei 2011. "Keputusan sudah final dan akan disahkan di paripurna,'' ujar Hanibal, Senin, 23 Mei 2011.

Oleh karena itu, dia heran kalau tiba-tiba ada salah satu fraksi di luar forum menyatakan belum sepakat. ''Dalam rapat sudah ditanyakan, semua menyatakan setuju untuk diparipurnakan," ujarnya.

Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat H. Iyus Djuher, hingga rapat Bamus digelar pihaknya belum mendapatkan penjelasan yang memadai tentang alasan peminjaman dan dasar peminjaman tersebut.

Dia membantah pernyataan bahwa seluruh anggota menyetujui pinjaman tersebut sesuai notulensi rapat. Dia mengatakan sampai rapat kemarin pihaknya tidak ditunjukkan notulen rapat yang dimaksudkan itu. Fraksinya tidak akan semudah itu memberikan persetujuan atau menolak usulan pinjaman sebelum mendapat penjelasan tentang SK Bupati Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penjabaran APBD yang sudah diubah menjadi SK Nomor 21 Tahun 2011.

Iyus juga mengaku heran dengan pernyataan anggota Komisi B yang menyatakan telah menyetujui pinjaman sebesar Rp 58 miliar tersebut secara bulat. ''Kapan keputusan itu disampaikan, kami tidak pernah dilibatkan,'' ungkap Iyus.

Ketua Komisi B, Iwan Setiawan, mengatakan dari hasil rapat Komisi B pada 18 Mei 2011 seluruh anggota Komisi B, yang di dalamnnya juga merupakan unsur fraksi-fraksi, telah menyatakan sepakat untuk memberikan persetujuan pinjaman tersebut.

''Kami kan sudah sama-sama dewasa, apa perlu kami buka notulensinya. Semua anggota telah sepakat soal pinjaman tersebut,'' tutur Iwan.

Menurut anggota Komisi D dari Fraksi Demokrat, Dedi Mulyadi, pinjaman dilakukan untuk menutupi defisit karena jumlah bantuan dari Provinsi Jawa Barat turun.

DIKI SUDRAJAT

Advertising
Advertising

Berita terkait

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

6 Oktober 2023

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

Pemprov DKI mengusulkan Rancangan APBD 2024 senilai Rp 81,58 Triliun. Ini peruntukannya menurut Pj Gubernur Heru Budi.

Baca Selengkapnya

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

16 Januari 2023

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

Pemkot Surabaya akan memanfaatkan APBD tahun ini sebesar Rp 11,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

18 Agustus 2022

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

Jaminan pemerintah daerah dapat menganggarkan dana untuk bidang pendidikan agama tertuang dalam UU 23/2014.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

15 Desember 2021

Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti membuka penyebab lambatnya penyerapan belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

23 November 2021

Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

Sri Mulyani menuturkan realisasi belanja daerah tersebut hanya naik 3,51 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

9 November 2021

Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

Penyusunan APBD tahun 2022 masih diarahkan untuk penanganan Covid-19 yang berkaitan dengan penanganan kesehatan, penanganan ekonomi dan penyediaan jaringan pengaman sosial.

Baca Selengkapnya

PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

30 November 2020

PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

PSI menyatakan tak pantas jika anggota DPRD DKI naik pendapatannya di tengah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

6 Februari 2020

Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

Inspektorat Jawa Barat melakukan pemeriksaan penggunaan bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kota Bogor pada APBD kota itu.

Baca Selengkapnya

Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

14 November 2019

Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

Sri Mulyani meminta pemerintah daerah meniru langkah Presiden Jokowi saat masih menjadi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

12 November 2018

Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

Anies Baswedan menjelaskan banyak pekerjaan dalam APBD yang dijalankan tapi pembayarannya tidak ditagihkan.

Baca Selengkapnya