Sumardy Pengirim 'Peti Mati' Jadi Tersangka  

Reporter

Editor

Selasa, 7 Juni 2011 17:40 WIB

Sumardy Ma. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Aksi Sumardy, Chief Executive Officer perusahaan marketing Buzz & Co mencari terobosan pemasaran dengan mengirim paket peti mati ke sejumlah media jadi perkara. Akibat aksinya itu, Sumardy akhirnya ditetapkan Polsek Metropolitan Tanah Abang menjadi tersangka.



" Tindakannya dianggap melanggar Pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang perbuatan tidak menyenangkan" kata Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Polisi Johanson Ronald Simamora di Jakarta, Selasa 7 Juni 2011.


Meski jadi tersangka, Sumardy tidak ditahan. " Tapi ia dikenakan wajib lapor tiap Senin- Kamis" kata Johanson." Ancaman hukuman di bawah lima tahun"


Menurut Johanson, pemeriksaan terhadap Sumardy tetap dilakukan. Pun juga sejumlah saksi lain. Polisi, kata Johanson, juga menyita 31 peti mati yang belum dikirim. Selain itu, ada juga komputer lipat (laptop) yang berisi 100 daftar orang penerima peti mati serta satu unit mobil ambulans bernomor polisi B 8392 YU yang digunakan untuk mengirim paket peti mati itu.

Kasus ini bermula dari paket peti mati yang diterima sejumlah perusahaan media massa, periklanan, dan beberapa perorangan, dua hari lalu. Belakangan, ada penerima paket yang tidak senang dengan barang kiriman itu dan melapor ke polisi.

Dari laporan itulah polisi kemudian mendatangi kantor Buzz & Co di lantai 3 gedung Senayan Trade Centre. Polisi menggeledah tempat itu dan menyita puluhan buku berjudul Rest In Peace Advertising: The Word of Mouth Advertising yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama. Buku karya Sumardy inilah yang dipromosikan lewat cara bagi-bagi peti mati tadi.

Sumardy mengatakan ide pengiriman paket peti mati itu digagas olehnya dan tim pemasaran perusahaan. Gagasan ini semata-mata hanya sebuah strategi pemasaran. “Sama sekali tidak ada niat buruk,” kata Sumardi di Polsek Tanah Abang. Namun, jika dinilai menyalahi hukum, sebagai pimpinan Sumardy siap untuk bertanggung jawab. "Saya mencoba memberikan alternatif bagi orang pemasaran dengan pendekatan yang berbeda."

Sumardy memilih gagasan tentang peti mati itu karena biayanya lebih murah ketimbang memasang iklan. Total untuk membuat 100 peti mati dia cukup mengeluarkan biaya Rp 50 juta. Sementara, jika memasang iklan anggaran yang disiapkan bisa dua kali lipat lebih besar.

Sumardy mengatakan gagasan itu sudah dirancang lebih dari dua bulan lalu. "Kalau tahu akhirnya seperti ini tentu tidak akan kami lakukan,” katanya.


Advertising
Advertising


IRA GUSLINA | INDRA WIJAYA

Berita terkait

97 Tahun Legenda Sulap Harry Houdini Meninggal, Ini Penyebabnya

31 Oktober 2023

97 Tahun Legenda Sulap Harry Houdini Meninggal, Ini Penyebabnya

Meninggal setelah melakukan aksi sulap karena dipukul oleh salah satu volunter dalam aksi sulapnya, begini profil dan perjalanan Harry Houdini

Baca Selengkapnya

Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

1 Agustus 2023

Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

Ngaben adalah salah satu upacara kremasi paling sakral bagi masyarakat Hindu Bali. Begini ketentuan dilangsungkannya upacara ini.

Baca Selengkapnya

Peti Mati Rp 59 Juta yang Digunakan Jungkook BTS di Video Musik Seven Laku Keras

1 Agustus 2023

Peti Mati Rp 59 Juta yang Digunakan Jungkook BTS di Video Musik Seven Laku Keras

Peti mati seharga Rp 59 juta yang digunakan Jungkook BTS dalam video musik Seven sudah habis terjual, tuai komentar lucu dari netizen Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Dinyatakan Meninggal, Wanita Ekuador Hidup Kembali di Peti Mati

13 Juni 2023

Dinyatakan Meninggal, Wanita Ekuador Hidup Kembali di Peti Mati

Seorang wanita di Ekuador dilaporkan hidup kembali setelah dia dinyatakan meninggal oleh seorang dokter menyusul dugaan stroke.

Baca Selengkapnya

Merasakan 'Pura-pura Mati' di Baekseok Well-Dying Healing Center

12 Mei 2023

Merasakan 'Pura-pura Mati' di Baekseok Well-Dying Healing Center

Jeong memastikan mereka yang mengikuti prosesi 'pura-pura mati' ini, bukan berarti orang yang sedang frustrasi atau depresi.

Baca Selengkapnya

Berapa Lama Mayat Manusia Sebelum Terurai di Dalam Tanah?

24 Januari 2023

Berapa Lama Mayat Manusia Sebelum Terurai di Dalam Tanah?

Berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum mayat manusia membusuk dalam tanah--sehingga masih berguna untuk penyidikan seperti dalam kasus Wowon?

Baca Selengkapnya

Keluarga Ungkap Kondisi Awal Saat Pria di Bogor Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal

15 November 2022

Keluarga Ungkap Kondisi Awal Saat Pria di Bogor Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal

Keluarga menceritakan kondisi awal saat pria di Bogor hidup kembali setelah dinyatakan meninggal. Tiba di rumah sudah di dalam peti mati.

Baca Selengkapnya

RSUD Kota Bogor: Kabar Mayat Hidup Lagi Hoaks, Pasien Datang dalam Kondisi Sadar

15 November 2022

RSUD Kota Bogor: Kabar Mayat Hidup Lagi Hoaks, Pasien Datang dalam Kondisi Sadar

Dirut RSUD Kota Bogor membantah kabar adanya mayat hidup lagi yang dibawa ke ruamh sakit tersebut. Viiral di media slosial.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Rusia Tawarkan Pengalaman Dikubur Hidup-hidup, Diklaim Terapi Stres

12 November 2022

Perusahaan Rusia Tawarkan Pengalaman Dikubur Hidup-hidup, Diklaim Terapi Stres

Sebuah perusahaan start up asal Rusia menawarkan pengalaman dikubur hidup-hidup kepada kliennya.

Baca Selengkapnya

Duka untuk 30 Korban Pembantaian Mantan Polisi di Thailand

8 Oktober 2022

Duka untuk 30 Korban Pembantaian Mantan Polisi di Thailand

Ratusan orang berkumpul di kuil-kuil Thailand mempersembahkan lilin, mainan dan doa untuk 30 korban, kebanyakan anak-anak, yang dibunuh bekas polisi

Baca Selengkapnya