Tingkat Hunian Hotel di Jakarta Menurun  

Reporter

Editor

Minggu, 4 September 2011 14:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejak H-7 Lebaran (23 Agustus 2011), tingkat hunian hotel di Jakarta terus menurun. Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani, hal itu disebabkan oleh terhentinya kegiatan bisnis di Jakarta sehingga tidak ada lagi kegiatan rapat atau konvensi di hotel.

"Tinggi-rendahnya tingkat hunian hotel sangat dipengaruhi aktivitas pebisnis atau institusi pemerintah yang gelar rapat, konvensi, atau pameran di hotel," kata Yanti saat dihubungi Ahad, 4 September 2011.

Pada hari biasa, kata dia, tingkat hunian hotel bisa mencapai 80 persen. Namun pada H-7 Lebaran, angka tersebut perlahan menurun. Bahkan pada di H-3, tingkat hunian hanya sekitar 40 persen. "Itu pun hanya diisi orang-orang Jakarta yang pembantunya mudik atau orang asing yang menunggu pesawat untuk kembali ke negaranya," tutur Yanti.

Namun, kata dia, hotel yang berada di tempat wisata kondisinya terbalik dengan hotel di tengah Jakarta, seperti hotel di kawasan Jakarta Utara yang tingkat huniannya sekitar 80 persen. Bahkan di Bali dan Yogyakarta, tingkat huniannya bisa mencapai 90 persen. "Hotel di tempat wisata memang luar biasa kenaikan tingkat huniannya," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan telah terjadi fluktuasi tingkat hunian hotel di Jakarta. Sepekan sebelum Lebaran, tingkat hunian hotel mencapai 80 persen karena banyak warga yang tak ingin repot karena ditinggal mudik oleh pembantu rumah tangganya.

Namun kenaikan tingkat hunian itu tidak bertahan lama. Pada pekan Lebaran, tingkat hunian turun ke angka 50 persen. Penyebabnya adalah kegiatan bisnis di Jakarta terhenti. Mengenai kedatangan wisatawan dari luar Jakarta, Arie juga tidak melihat adanya pengaruh terhadap tingkat hunian hotel. “Banyak dari wisatawan menginap di rumah saudaranya yang orang Jakarta,” kata dia.

Yanti mengatakan tingkat hunian hotel di Jakarta baru akan normal kembali mulai Kamis, 8 September 2011, setelah para pemudik kembali ke Jakarta dan kegiatan bisnis kembali normal. "Kalau hari Senin (5 September 2011), para pekerja dan pebisnis baru masuk kantor. Jadi, kegiatannya belum berjalan normal," ujar Yanti.

CORNILA DESYANA


Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

22 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

7 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

8 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

9 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

9 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

9 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

9 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

10 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

10 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya