Bekerja Tanpa "Bola Mata"  

Reporter

Editor

Sabtu, 24 September 2011 15:45 WIB

Seorang penyandang cacat tengah mengisi formulir pendaftaran untuk interview pada pameran bursa kerja di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (23/9) Sebanyak 25 perusahaan memberikan lahan pekerjaan bagi para penyandang cacat. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Silvia satu-satunya tuna netra dalam keluarga. Lahir di Ambarawa, ia tumbuh dan menghabiskan masa kuliah di Bandung. Ia buta sejak usia 5 tahun karena terjatuh di bioskop. Meski telah menjalani operasi, struktur saraf matanya rusak. "Jadi, saya tetap buta," kata perempuan 40 tahun itu.

Sejak itu, Silvia Siswanty, nama lengkapnya, mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sama sekali berbeda. Perjalanan hidupnya tak mulus. Ia kerap ditolak saat mencari pekerjaan meski berstatus Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris. Ia tamatan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi Bandung tahun 1996.

Namun perempuan berjilbab ini tidak menyerah. Perjuangannya membuahkan hasil. Ia mendapat kerja sebagai operator telepon di sebuah bank syariah pada 1997. Sayangnya, pada 2006 ia dipecat tanpa alasan jelas. "Begini risiko pekerja tanpa "bola mata"," kata Silvia mengandaikan.

Jumat, 23 September 2011 pagi, perjuangannya berlanjut. Kali ini, ia melamar di bursa kerja khusus kaum difable di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Ia diantar putrinya, Alivia Nurahmi Rafida, 9,5 tahun.

Putrinya memberinya energi untuk berprestasi. Ia mau membuktikan kepada anaknya bahwa kekurangan bukan halangan untuk bekerja. "Itu prinsip. Saya tidak mau diremehkan," ujar Silvia yang memiliki nilai Indeks Prestasi 2,0 saat kuliah.

Ia menyadari betapa penting mendapat pekerjaan saat ini. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, Juli lalu, Silvia baru saja dicerai suaminya. Kini, ia berjuang seorang diri menafkahi putrinya yang duduk di kelas V sekolah dasar. "Semoga dapat. Saya optimis," lirihnya.

Silvia melampirkan fotokopi ijazah terakhir dan fotokopi keterangan kerja dalam berkas lamarannya. Ia mendapat giliran wawancara nomor 22. Begitu dipanggil, air mukanya cukup tegang. "Tapi saya bisa menjawab setiap pertanyaan dengan lugas," katanya usai wawancara.

Pengumuman hasil wawancara akan diumumkan akhir pekan ini. Pelamar akan dihubungi via telepon atau alamat e-mail. Ada ratusan pelamar difable di bursa kerja ini.

Dalam bursa, sebanyak 25 perusahaan menawarkan posisi pekerjaan untuk mereka. Di antaranya sopir, desain grafis, staf keuangan, administrasi, dan operator telepon.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

2 menit lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

6 menit lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

6 menit lalu

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Sejumlah hal sederhana berikut ini ternyata bisa menjaga kesehatan saat cuaca panas ekstrem.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

11 menit lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

13 menit lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

13 menit lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

33 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

Jadwal bola voli Proliga 2024 Jumat, 3 Mei, akan menampilkan 3 pertandingan, termasuk aksi Megawati Hangestri bersama Jakarta BIN.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

43 menit lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

43 menit lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

46 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya