TEMPO Interaktif, Jakarta - Kedekatan hubungan antara korban dan pelaku tidak menjadi arah penyidikan polisi dalam kasus pemerkosaan di angkot yang terjadi di awal September lalu. Polisi hanya berfokus pada pidana yang dilakukan para pelaku.
"Kalau hal itu (kedekatan, berapa kali bertemu) hanya pengembangan penyidikan saja," ujar Kepala Polres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto, Senin, 26 September 2011.
Sebanyak tiga tersangka pemerkosa dan perampas barang RNR, 27 tahun, ditangkap tim Polres Jakarta Selatan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, pada Selasa pekan lalu. Sebelumnya, salah seorang pelaku lain, yaitu Yogi, sudah ditangkap di Jakarta.
Saat ini, Imam mengungkapkan, penyidik masih berusaha mengungkap motif kejahatan yang terjadi di dalam angkot D02, Ciputat-Pondok Labu, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, itu.
Sebelumnya, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) juga mengingatkan bahwa tidak penting apabila korban dan pelaku saling kenal atau tidak. “Itu tidak menurunkan derajat kekerasan seksual kalau sebuah tindakan seksual dipaksakan dan direncanakan," kata Andy Yentriyani, Ketua Subkomisi Partisipasi Komnas Perempuan.
Menurut data Komnas Perempuan, lebih dari dua pertiga kasus kekerasan seksual di Indonesia memperlihatkan korban dan pelaku saling mengenal. Baik memiliki hubungan darah atau kekerabatan, hubungan intim (pacaran), perkawinan (suami), hingga hubungan kerja dan sosial (atasan-bawahan, guru-murid).
ARIE FIRDAUS | ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas
36 hari lalu
Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober
Baca SelengkapnyaRobinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia
43 hari lalu
Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.
Baca SelengkapnyaSurvei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan
53 hari lalu
Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.
Baca SelengkapnyaPerkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan
56 hari lalu
Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor
1 Maret 2024
Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.
Baca SelengkapnyaHamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober
5 Desember 2023
Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB
5 Desember 2023
Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaPemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo
3 Oktober 2023
Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember
Baca SelengkapnyaPBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas
25 September 2023
Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas
Baca SelengkapnyaPerkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara
21 Juni 2023
John Griffin, mantan produser televisi CNN, dihukum lebih dari 19 tahun penjara karena memperkosa anak perempuan berusia 9 tahun
Baca Selengkapnya