Komplotan 'Mama Minta Pulsa' Raup Miliaran Rupiah  

Reporter

Editor

Kamis, 6 Oktober 2011 04:23 WIB

REUTERS/Suzanne Plunkett

TEMPO Interaktif, Jakarta:- Penipuan melalui pesan pendek (SMS) dengan mengatas namakan 'Mama Minta Pulsa' oleh narapidana Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara ternyata bisa menyedot duit korban hingga miliaran rupiah. Sebab, komplotan ini mengaku sudah sering melakukan penipuan serupa dalam lima tahun terakhir.

"Prediksi penyidik, keuntungan yang diraup di atas Rp 1 miliar," kata mantan Kepala Sub-Direktorat Cyber Crime Direktorat Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hermawan, Rabu 5 Oktober 2011.



Polda mengungkap aksi penipuan lewat SMS yang dilakukan oleh enam narapidana LP Tanjung Gusta pada akhir September lalu. Para tersangka mengaku menggunakan berbagai modus untuk menipu korbannya. "Seperti mengatakan satu anggota keluarga korban masuk rumah sakit, berurusan dengan polisi, atau menawarkan undian," kata Hermawan.

Sejauh ini baru satu orang yang melapor menjadi korban, yakni Sarabjit Kaur, 66 tahun. Warga Medan ini mengaku tertipu hingga Rp 126 juta pada 29 Agustus lalu. Tersangka mengaku sebagai anak korban dan meminta ditransfer sejumlah uang dengan alasan sedang terjerat kasus narkoba.

Polisi menduga jumlah korban komplotan ini bisa ratusan orang. Menurut Hermawan, sebagian besar korban yang tertipu mengalami kerugian dalam jumlah sedikit, antara Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. "Dengan ekspose kasus ini, kami harap semakin banyak korban yang melapor," ujarnya.

Komplotan ini digulung berkat sebuah alat pelacak sinyal senilai Rp 15 miliar milik Polda. "Alat itu hanya dimiliki Polda Metro Jaya dan Mabes Polri," kata Hermawan.

Hermawan enggan menyebutkan nama alat canggih tersebut. "Soalnya alat itu dipakai untuk melacak teroris juga," kata dia.

Dengan alat itu, ujar Hermawan, polisi melacak lokasi nomor yang digunakan pelaku untuk menelepon Surabjit. Petunjuk yang ada kemudian menuntun polisi ke arah yang tak diduga, yakni Penjara Tanjung Gusta.

Penyidik Polda sempat kehilangan jejak pelaku karena sinyal penunjuk lokasi dari alat pelacak tersebut tak mampu menembus konstruksi bangunan penjara. "Itu kan dilapisi baja," ujarnya.

Menurut kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, polisi dapat menggunakan cara lebih mudah untuk melacak penipu lewat SMS ketimbang mengandalkan alat pelacak senilai Rp 15 miliar. Polisi, kata dia, bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan telepon. "Kalau polisi perlu, provider kan tidak bisa menolak," ujar Adrianus.



Namun dia mengatakan meminta kerja sama penyedia layanan telepon bukannya tanpa kendala. Apalagi jika kasusnya kecil. "Kadang mereka bantu jika sempat saja."

Adrianus mengatakan masuknya telepon seluler ke dalam penjara menunjukkan bahwa pengamanan di penjara tak maksimal. "Itu adalah indikasi bolongnya sistem keamanan lembaga pemasyarakatan," kata dia.

Adrianus mengatakan penipuan dengan modus SMS akan makin berkurang karena, seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat tahu bahwa SMS tersebut tipuan. "Paling lama pelaku bisa meraup keuntungan hanya satu pekan. Setelah itu turun jumlah korbannya."

l CORNILA DESYANA | ANANDA BADUDU | SAPTO Y

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

8 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

18 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

21 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

27 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya