Awal 2012, Tarif Air Bersih Tangerang Akan Naik  

Reporter

Editor

Kamis, 20 Oktober 2011 09:02 WIB

Sungai Cisadane. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO Interaktif, Tangerang - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, Kota Tangerang, berencana menaikkan tarif air bersih untuk semua golongan pelanggan. Tarif baru ini akan mulai berlaku awal tahun 2012 mendatang. ”Kenaikan tarif air bersih ini berdasarkan sejumlah pertimbangan dan faktor,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Achmad Marju Kodri, kepada Tempo, Kamis, 20 Oktober 2012.

Qodri menyebutkan, kenaikan tarif air bersih yang sudah ditetapkan adalah air bersih untuk bandara Soekarno Hatta dari Rp 6000 liter/detik menjadi Rp 8000 liter/detik. Golongan industri dari Rp 6500 liter/detik menjadi Rp 10 ribu liter/detik. Sementara untuk pelanggan golongan rumah tangga juga direncanakan akan mengalami kenaikan. ”Tapi besarannya masih dalam pengkajian,” katanya.

Produksi air bersih PDAM Tirta Benteng saat ini sebanyak 3200 liter per detik setiap harinya. Air bersih itu didistribusikan sebanyak 80 liter/detik ke Bandara Soekarno Hatta, 10 liter/detik ke pelanggan industri dan sisanya untuk 22 ribu pelanggan PDAM yang tersebar di wilayah Kota Tangerang.

Dasar pertimbangan kenaikan tarif tersebut, menurut Qodri, lantaran sudah lima tahun tarif air bersih di Kota Tangerang tidak naik. ”Sejak tahun 2007 sampai sekarang belum ada kenaikan lagi,” katanya. Padahal, kata Qodri, biaya produksi air bersih terus meningkat.

Qodri mengakui, kenaikan tarif ini dipicu oleh besarnya ongkos produksi air bersih karena Sungai Cisadane sebagai sumber baku air bersih sudah tercemar. ”Kualitasnya semakin menurun, pencemaran sudah semakin tinggi,” katanya. Akibatnya, untuk mengolah air bersih dibutuhkan banyak bahan kimia. Hal itu membuat biaya produksi dalam pengolahan air bersih semakin membengkak.

Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan tiap bulannya, imbuh dia, air sungai Cisadane sudah tercemar berat dan kualitasnya semakin rendah. Menurut Qodri, parameter tercemarnya Sungai Cisadane bisa dilihat dari tingkat kekeruhan air Sungai Cisadane yang berwarna coklat pekat, banyaknya sampah domestik dan limbah industri yang diindikasikan mengandung limbah beracun, zat berbahaya seperti logam, besi, mangan dan mercuri. “Kami telah melaporkan masalah pencemaran tersebut ke pihak yang berwenang, dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang untuk segera ditindaklanjuti,” katanya.

Kondisi tersebut, kata Qodri, sangat berpengaruh pada tingginya biaya operasional pengolahan air bersih perusahaan air minum sehingga mau tidak mau PDAM harus menaikkan tarif air bersih ke masyarakat. ”Dampaknya sangat luas kepada masyarakat,” katanya.

Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Benteng, Sumarya menambahkan, biaya operasional akan meningkat pada musim kemarau seperti yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini. Sebab, kualitas air semakin rendah sehingga dibutuhkan lebih banyak zat kimia untuk mengolah air. ”Naiknya hingga 10 persen,” katanya.

JONIANSYAH





 

Advertising
Advertising

Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya