TEMPO Interaktif, Jakarta - Sepanjang November ini hujan diperkirakan akan turun merata di seluruh wilayah Jabodetabek. Namun curah hujan di bagian selatan tetap lebih tinggi. "Intensitasnya antara 300-400 milimeter per bulan, sedangkan untuk utara, pusat, dan sekitarnya hanya 200-300 milimeter per bulan," ujar Kepala Sub-Bidang Informasi Cuaca Ekstrem, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kukuh Rubidiyanto, 4 November 2011.
Menurut Kukuh, puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2012. Saat itu curah hujan bisa mencapai 400-500 milimeter per bulan. "Meski normal, itu termasuk sangat tinggi," kata Kukuh. Sebelum mencapai puncak, hujan sepanjang hari akan dirasakan warga Jakarta pada Desember 2011 hingga Januari 2012.
Kukuh mengatakan dirinya tidak bisa memprediksi apakah curah hujan yang tinggi itu bisa menyebabkan banjir di Ibu Kota. "Semua tergantung pada daya tangkap air permukaan tanah Jakarta,” katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Tarjuki mengatakan daya tampung sistem drainase yang ada di Ibu Kota memiliki kemampuan terbatas. Begitu juga dengan kali dan kanal banjir.
Dia memperkirakan untuk drainase hanya mampu menampung hujan sekitar 40 milimeter per jam selama dua jam berturut-turut. Sedangkan kali hanya 70 milimeter per jam selama dua jam berturut-turut dan Kanal Banjir Timur dan Barat hanya mampu menahan hingga 500 milimeter per jam yang biasanya hanya ada pada banjir ratusan tahunan. "Kalau seperti 2007, hujan turun 76 jam berturut-turut, tentu tidak bisa ditampung," kata dia.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Depok Yayan Arianto mengatakan pembangunan kota memiliki implikasi negatif terhadap penanganan banjir. “Pembangunan membuat lahan resapan air berkurang,” katanya. Walhasil air yang terbuang ke sungai semakin banyak dan luber hingga ke permukiman.
Staf Bagian Sumber Daya Air Bahtiar Ardiansyah menambahkan dari 26 situ yang ada di Depok hanya lima berkondisi baik. Empat di antaranya berada di kampus Universitas Indonesia dan lainnya di Pengasinan. “Masalah utamanya adalah sedimentasi dan sampah,” kata Bahtiar.
Kepala Seksi Sungai Danau Waduk Pantai pada Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Rizali, mengatakan alih fungsi lahan hutan di sekitar Gunung Gede Pangrango menjadi pemicu utama kerusakan daerah aliran Sungai Ciliwung dan Cisadane. Namun penyebab banjir di Jakarta bukan hanya disebabkan oleh luapan air dari kedua sungai itu. “Ada empat faktor penyebab banjir di Jakarta,” katanya.
Faktor-faktor itu adalah kondisi pasang-surut air laut, curah hujan di Jakarta, land subsiden Jakarta yang 40 persen wilayahnya berada di bawah permukaan laut, dan sumbangan air hujan dari Bogor. “Termasuk yang dibawa oleh aliran Sungai Ciliwung.”
Menurut Rizali, perlu ada pembenahan untuk memperbaiki kerusakan wilayah resapan air di hulu. “Karena itu perlu kerja sama kolektif karena Ciliwung dan Cisadane merupakan sungai strategis nasional,” katanya.
l ARYANI KRISTANTI | ANANDA BADUDU | ARIHTA U SURBAKTI | SUSENO
Berita terkait
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
29 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
37 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
39 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
49 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
59 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
1 Maret 2024
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca SelengkapnyaBerenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam
29 Februari 2024
Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun
Baca Selengkapnya