TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyaknya pasangan yang melepas masa lajang pada 11 November 2011 (11-11-2011) ternyata ikut berpengaruh kepada penjual janur kuning. Emed, salah satu penjual janur kuning di Pasar Palmerah, mengaku kebanjiran pesanan janur kuning.
"Agak kewalahan saya melayani pembeli," ujar Emed di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, 11 November 2011. Meski ada peningkatan permintaan, namun keuntungan yang diraih tidak seberapa. Emed sendiri kesulitan menaksir berapa keuntungan yang bisa diraihnya.
Kebanyakan pembeli janur kuning Emed adalah para langganan. "Susah kalau kami naikin harga, karena rata-rata yang beli langganan," ujar Emed. Biasanya, dalam sehari Emed beserta tiga orang temannya bisa membuat 100 buah janur. "Beberapa hari ini kami bisa buat sampai 500 janur," kata Emed.
Untuk sepasang janur, Emed membanderol harga sebesar Rp 150 ribu. Biasanya, selepas membeli bunga di pasar bunga Rawa Belong, para pelanggan langsung membeli janur di Pasar Palmerah.
Edi, 46 tahun, salah satu langganan Emed, mengaku ada peningkatan permintaan hiasan pelaminan. "Biasa, tiap minggu dua sampai tiga hiasan, minggu ini saya dapat pesanan untuk enam hiasan," ujar Edi.
Bertambahnya permintaan untuk membuat hiasan pelaminan ini, lanjut Edi, ikut mengerek harga bunga. Menurut dia, harga seikat bunga yang biasanya Rp 70 ribu, sekarang menjadi Rp 200 ribu untuk tiga jenis bunga.
Sementara untuk hiasan pelaminan sepanjang enam meter, Edi mematok harga Rp 1 juta. "Biasanya saya jual seharga Rp 500 ribu," katanya.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Pemkot Jakbar Sediakan 45 Kuota Nikah Massal bagi Pasangan Nonmuslim di Tiap Kecamatan
21 September 2023
Pemerintah Kota Jakarta Barat menyediakan kuota bagi 45 pasangan di setiap kecamatan untuk mengikuti layanan nikah massal.
Baca SelengkapnyaRayakan HUT Kabupaten Bekasi, 83 Pasutri Nikah Massal
15 Agustus 2023
Sebanyak 83 pasangan suami istri yang sebelumnya menikah siri mengikuti program nikah massal dari Pemerintah Kabupaten Bekasi
Baca SelengkapnyaWagub Jabar Usulkan Poligami untuk Solusi HIV, Sosiolog Unpad: Berbahaya
30 Agustus 2022
Sosiolog Universitas Padjadjaran, Budi Rajab tidak setuju dengan usulan poligami yang dicetuskan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sebagai solusi masalah HIV/AIDS.
Baca SelengkapnyaPuluhan Pasangan Thailand Nikah Massal Sambil Naik Gajah di Hari Valentine
15 Februari 2021
Lima puluh sembilan pasangan di Thailand mengikuti nikah massal di Hari Valentine sambil menunggang gajah.
Baca SelengkapnyaGelar Nikah Massal, Wali Kota Bogor Bima Arya Serahkan 54 Buku Nikah
24 Desember 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya menggelar sidang itsbat nikah massal di GOR Indoor di Komplek GOR Pajajaran Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaHUT RI ke-75, 75 Pasangan Nikah Massal di Pantai Bantul
13 Agustus 2020
Acara nikah massal ini sekaligus merayakan kemerdekaan Indonesia atau HUT RI ke-75.
Baca Selengkapnya10 Perawat Pasien Virus Corona di Wuhan Nikah Massal
4 Mei 2020
10 perawat yang mempertaruhkan nyawa menyelamatkan ribuan pasien infeksi virus Corona di Wuhan, Cina menggelar pernikahan massal.
Baca SelengkapnyaCegah Virus Corona, Pasangan Nikah Massal Filipina Pakai Masker
22 Februari 2020
Sebanyak 220 pasangan nikah massalh di Filipina saling berciuman tanpa melepas masker untuk mencegah wabah virus Corona.
Baca SelengkapnyaPasangan Korea Selatan Nikah Massal di tengah Wabah Virus Corona
8 Februari 2020
Ribuan mempelai di Korea Selatan mengikuti pernikahan massal dengan mengenakan masker di tengah ancaman virus Corona.
Baca SelengkapnyaAda Nikah Massal di Malam Tahun Baru, Ini Kata Wali Kota Jaksel
1 Januari 2020
Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, merespons baik kegiatan nikah massal yang diselenggarakan DKI saat malam Tahun Baru.
Baca Selengkapnya