TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan pemerintah pusat akhir 2011 ini untuk menormalisasi Kali Sunter, Angke, dan Pesanggrahan, mulai hulu sampai hilir. Sembari menormalisasi tiga sungai itu, pemerintah akan membangun tujuh waduk yang dilengkapi pompa air di Halim dan Pondok Labu.
Dua program besar ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat berkantor di kantor Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 16 November 2011.
Menurut Fauzi, normalisasi akan dimulai di Kali Sunter, bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum. "Kemarin saya ikut rapat dengan Wapres, keputusannya tahun 2011 ini akan dilakukan pembebasan lahan yang ada di bantaran Kali Sunter menggunakan dana APBD," tuturnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, pembebasan lahan dilakukan agar jarak bibir kali dengan permukiman ideal. Dalam master plan, lebar Kali Sunter yang semula 6 meter akan diubah menjadi 22 meter. "Memang begitu idealnya agar tidak banjir," kata Ery di kesempatan terpisah, Rabu, 16 November 2011.
Ia melanjutkan, di sepanjang Kali Sunter ini, tepatnya di Halim, akan dibangun enam waduk di atas tanah milik TNI Angkatan Udara seluas 30 hektare. Saat ini, proses nota kesepahaman (MoU) antara TNI AU dan Pemprov DKI dalam tahap penyelesaian. "Nanti flood control akan dari enam waduk ini," kata Ery.
Selain Halim, Foke mengatakan satu waduk lagi akan dibangun di sebelah barat, yakni di Kali Pesanggrahan. "Waduk ini akan dibangun di Pondok Labu di dekat kompleks Marinir yang sekarang banjir," katanya.
Kendali banjir ini secara fungsional nantinya akan dipegang pihaknya dan BBWSCC. Sementara TNI AU, kata Ery, bisa memberdayakan waduk itu jadi tempat wisata, seperti lapangan golf atau rekreasi air.
Ery menambahkan, rencana pembangunan enam waduk ini diperkirakan memakan biaya Rp 10 miliar per waduk. "Itu estimasi tahun lalu. Saya tidak tahu yang sekarang," katanya. Ia juga belum berani menargetkan kapan proyek ini rampung.
Lebih jauh, ia mengatakan, waduk-waduk ini difungsikan menampung air hujan dan genangan dari lingkungan. Jika waduk sudah penuh, maka airnya dipompa dan disalurkan melalui pintu air ke Kali Sunter dan kali besar lainnya.
Selain diperlebar, tiga kali tersebut akan dikeruk lumpurnya dan diturap bibir kalinya. Ia menekankan, jumlah waduk yang disebutkan di atas baru sekadar rencana di atas master plan. "Masih bisa berubah."
HERU TRIYONO
Berita terkait
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
28 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
36 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
38 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
48 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
58 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
1 Maret 2024
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca SelengkapnyaBerenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam
29 Februari 2024
Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun
Baca Selengkapnya