Pengesahan Kenaikan UMP DKI Mundur  

Reporter

Editor

Kamis, 17 November 2011 16:25 WIB

Fauzi Bowo. TEMPO/Nita Dian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Buruh DKI Jakarta masih harus bersabar menunggu kenaikan gaji. Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo masih belum meneken pengesahan kenaikan upah minimum Provinsi DKI Jakarta.

"Sampai hari ini, (suratnya) belum sampai di meja saya," kata Fauzi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 17 November 2011.

Foke, begitu dia akrab disapa, menambahkan, pembahasan kenaikan UMP masih dikerjakan Dewan Pengupahan serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Forum Buruh DKI Jakarta menuntut kenaikan UMP. Forum yang membawahi 16 organisasi buruh di DKI Jakarta ini menuntut agar Gubernur DKI Jakarta menetapkan UMP tahun 2012 sebesar 100 persen dari kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja lajang, yaitu Rp 1.529.150.

"Dengan UMP yang sekarang saja, Rp 1.290.000, pekerja lajang susah memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi yang sudah berkeluarga, pasti akan lebih susah," kata juru bicara Forum Buruh DKI Jakarta, Muhamad Rusdi.

Angka itu, kata dia, diperoleh dari survei KHL selama Februari-September 2011. Survei menghitung beberapa komponen, seperti makanan dan minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, transportasi, serta rekreasi dan tabungan.

Hasil survei telah disampaikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta dan menunggu untuk ditetapkan oleh Gubernur DKI Jakarta. "Idealnya, penetapan UMP dilakukan 60 hari sebelum awal tahun, ini sudah terlambat," katanya.

Menurut Rusdi, daerah penyangga Ibu Kota, seperti Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Depok, telah menetapkan UMP baru. Adapun penetapan UMP di Kabupaten Bekasi sebesar Rp 1.491.866 atau 115 persen dari angka KHL. Di Kota Bekasi, UMP yang ditetapkan yakni sebesar Rp 1.422.252 atau 105 persen dari KHL.

"Kami berharap Gubernur tidak ragu menetapkan UMP DKI sebesar 100 persen. UMP di daerah penyangga saat ini sudah lebih besar dari Jakarta," kata Djoko Wahyudi, anggota Forum Buruh DKI Jakarta. Menurut Djoko, selama 9 tahun terakhir, UMP DKI Jakarta tak pernah mencapai KHL 100 persen.

Angka UMP yang diajukan, kata Djoko, masih jauh dari KHL ideal. "Jika dihitung melalui metode regresi atau analisis kecenderungan hingga bulan Desember 2011, angka KHL mencapai Rp 1.628.000," katanya. "Standar hidup Jakarta lebih tinggi daripada Depok dan Bekasi," ujar Rusdi.

Menurut Rusdi, Forum Buruh DKI Jakarta akan mogok massal jika UMP ditetapkan di bawah KHL. "Kami akan mogok di kawasan industri di KBN Cakung, Cilincing, dan Pulogadung. Kemudian pusat niaga dan bisnis seperti Sudirman, Thamrin, dan Kuningan," katanya.

Bila tuntutan tak kunjung dipenuhi, sarana transportasi umum seperti Transjakarta, kereta rel listrik, jalan tol, dan Pelabuhan Tanjung Priok, menjadi lokasi mogok massal.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI


Berita terkait

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 menit lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

6 menit lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

7 menit lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Mikha Angelo: Dulu Merasa Ditakdirkan Selalu Kalah

8 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Mikha Angelo: Dulu Merasa Ditakdirkan Selalu Kalah

Lewat unggahan di Instagram dan X, Mikha Angelo mengungkapkan rasa bangga terhadap kekasihnya, Gregoria Mariska Tunjung berhasil melewati masa sulit.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

12 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

21 menit lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

24 menit lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

28 menit lalu

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

Oh Seung-taek atau Lil Boi rapper Korea Selatan baru-baru ini bergabung dengan agensi H1ghr

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

29 menit lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

34 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya