Korban Penggusuran Menginap di Tahanan Polisi

Reporter

Editor

Selasa, 23 Desember 2003 17:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Puluhan warga Tanjung Duren yang menjadi korban penggusuran dipaksa menginap di tahanan Polres Metro Jakarta Barat. Ini buntut dari aksi pendudukan kembali lahan bekas tempat tinggal mereka pada Senin (22/12). “Mereka diamankan selama semalam, bukan ditahan,” ujar Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Polisi H. Suradi, Selasa (23/12) siang. Suradi yang ditemui di ruang kerjanya punya alasan, polisi melihat gelagat buruk saat kedatangan ratusan orang ke lokasi gusuran. “Kami amankan supaya mereka tidak bentrok. Sebab di lokasi itu banyak perempuan dan anak-anak (warga yang tidak sepahan dengan aksi itu),” papar Suradi. Awalnya, pada Senin sekitar pukul 21.00 WIB, pihak Polres meminta keterangan lima orang warga. Pemeriksaan tersebut kemudian dibuntuti puluhan warga. Dua orang yang diperiksa, Nelson dan Ny. Manulang, mengaku aksi pendudukan lahan gusuran memang dilakukan dengan cara mendobrak pagar, tapi itu bersifat spontan. Setelah satu malam menginap di tahanan, Selasa sekitar pukul 07.00 WIB, warga diperbolehkan meninggalkan kantor polisi. Pelepasan sempat diwarnai teriakan beberapa warga yang meminta makan dan minum.Kasus ini menjadi berlarut-larut menyusul gugatan warga ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang tidak kunjung beres. Menurut Opung Siregar, 39 tahun, salah satu warga, aksi warga dipicu proses persidangan yang lambat. Hakim, misalnya, menunda persidangan selama empat kali. “Masa sidang ditunda-tunda melulu. Kapan selesainya?” Tanya dia. Aksi warga sebenarnya tidak hanya menempati lahannya kembali. Kekesalan mereka juga hendak ditumpahkan ke kantor Kecamatan Grogol di Petamburan. “Kami dihadang polisi, akhirnya kami memilih ke lokasi penggusuran,” ujar Siregar kepada Tempo News Room. Siregar mengatakan, warga bertekat tidak akan keluar dari lokasi bekas penggusuran. Mereka juga akan mengundang warga lain yang tersebar di berbagai tempat, termasuk mereka yang berada di halaman kantor Komisi Nasional HAM di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat.Sementara itu, agenda sidang di PTUN rencananya memasuki tahap pembuktian. “Seharusnya kami mau buktikan bahwa warga korban penggusuran memiliki KTP,” ujar Opung Siregar. Ini dia lakukan sebagai upaya membuktikan kepada Gubernur DKI Sutiyoso yang menuding warga gusuran tidak memiliki KTP Jakarta.Senin siang itu, lokasi pengungsuran tampak tiga tenda terpal biru yang masing-masing ditempat oleh sejumlah perempuan dan anak-anak. Di lokasi yang masih penuh puing itu, pihak kepolisian mencoba bernegosiasi dengan warga agar warga bersedia keluar dari lokasi tersebut. Menurut Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Metro Tanjung Duren Sutarlan, pihaknya sedang melakukan koordinasi untuk mengantisipasi tindakan selanjutnya. Yophiandi -Tempo News Room

Berita terkait

Lagu Popcorn D.O. EXO Kuasai Tangga Lagu iTunes 28 Negara, Termasuk Indonesia?

3 menit lalu

Lagu Popcorn D.O. EXO Kuasai Tangga Lagu iTunes 28 Negara, Termasuk Indonesia?

Lagu "Popcorn" dari D.O. EXO telah mendominasi tangga lagu iTunes global hanya dalam dua hari setelah dirilis.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

7 menit lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 menit lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

13 menit lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Indonesia ke Semifinal Usai Tekuk Korea Selatan 3-1, Fajar / Daniel Jadi Penentu

14 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Indonesia ke Semifinal Usai Tekuk Korea Selatan 3-1, Fajar / Daniel Jadi Penentu

Ganda putra Fajar / Daniel mengalahkan wakil Korea Selatan Ki / Kim lewat dua game langsung di perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

15 menit lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

15 menit lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

29 menit lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

36 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

37 menit lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya