Jenazah Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) yang membakar dirinya di depan Istana Negara di rumah duka RSCM, Jakarta, Minggu (11/12). TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya Sondang Hutagalung. Pelaku aksi bakar diri di depan istana yang sempat menjalani perawatan selama empat hari di Rumah Sakit Cipta Mangun Kusuma itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu 10 Desember 2011.
Dipo berharap aksi Sondang tidak ditirukan oleh pemuda atau mahasiswa lain. Ia menyesalkan aksi mahasiswa Universitas Bung Karno itu. Menurutnya, itu cara berjuang yang keliru.
“Pemuda berjuang harus berani hidup. bukan berani mati,” kata mantan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia di era Presiden Soeharto itu dalam rilis yang diterima Tempo, Minggu (11/12).
Terkait dengan motivasi sesungguhnya di balik aksi tersebut, Dipo mengaku belum mengetahui pasti. Meskipun demikian, ia berharap aksi mahasiswa fakultas hukum semester akhir itu adalah aksi yang terakhir.
“Banyak cara yang lebih efektif dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi, tidak perlu dengan aksi membakar diri,” kata Dipo.