Seorang wanita meletakan bunga, sebagai ungkapan belasungkawa untuk para korban tewas tabrakan maut mobil Xenia B 2479 XI di halte Tugu Tani, Jakarta, (23/1). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Purwakarta - Tardi dan Omoh tak menyangka anaknya Wawan Hermawan, 24 tahun pulang tanpa nyawa. Wawan adalah salah satu korban tewas akibat ditabrak mobil Xenia maut yang dikemudikan Afriani Susanti pada Ahad lalu. Wawan dimakamkan Senin 23 Januari 2012 di pemakaman umum Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta.
"Tahu-tahu kami dikirimi jenazahnya saja," kata Tardi. Ia dan keluarganya mengaku mendapatkan kiriman jenazah Wawan, Senin 23 Januari 2012 dinihari dari seorang teman anaknya Dodi, sahabat Wawan di perantauan.
Wawan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Dia merantau ke Jakarta sejak enam tahun lalu dengan menjadi petugas cleaning service di perusahaan PT Atlantik Teknikal Mandiri Glodok, Jakarta Pusat. "Dia adalah tulang punggung keluarga," tutur Omoh, sambil mengutarakan bahwa Wawan hingga meninggal masih berstatus bujangan. Terakhir Wawan berkumpul dengan keluarganya pada perayaan Idul Adha lalu. "Ia memang jarang pulang kampung," ujar Omoh.
Tardi dan Omoh, dengan perasaan berat hati, merelakan anaknya pulang ketika masih melajang. "Mau apa lagi, ini adalah takdir dari Allah. Jadi kami hanya bisa pasrah," ucap Tardi.
Tetapi, keduanya sangat menginginkan, si pelaku penabrak anak yang sangat disayanginya itu sudi mendatangi rumah keluarga duka. "Kami ingin yang menabrak anak kami datang ke sini (rumahnya) untuk meminta maaf, biar hati kami semua jadi lega," imbuh Tardi.