TEMPO.CO, Jakarta - Wayang Potehi menyihir para penonton anak-anak di Mal Ciputra, Jakarta Barat. Digelar sejak 11 Januari lalu hingga 5 Februari nanti, sejumlah anak tampak asik menikmati pertunjukan bentuk kesenian Tionghoa yang sudah berasimilasi dengan budaya lokal itu, Sabtu 28 Januari 2012.
Pertunjukan wayang potehi di Mal Ciputra berlangsung tiga kali sehari; yaitu pukul 13.00, pukul 15.00, dan pukul 17.00. Tiap pertunjukan merupakan kelanjutan dari pertunjukan sebelumnya. Lakon yang mereka mainkan adalah Ter Tjheng Ngo Houw Peng Se.
"Lakon ini merupakan seri yang bercerita tentang Grup Lima Harimau yang menyerang salah satu kerajaan di Tiongkok," ujar Sugiyo Waluyo, pimpinan kelompok Fu Ho An yang datang dari Surabaya itu.
Dalam lakon itu, wayang yang berwujud boneka seukuran Barbie dan didandani dengan busana khas Tionghoa tersebut tampak apik dimainkan empat dalang. Wayang boneka itu saling mengayunkan senjata, jatuh, berloncatan, dan bangkit kembali.
Anak-anak yang menyaksikan pertunjukan tersebut tampak tidak mengalihkan pandangannya dari panggung. “Pesan moral dari lakon ini adalah kesetiaan seorang jenderal pada negaranya,” kata Sugiyo.
Menurut Sugiyo, Wayang Potehi dapat dinikmati semua kalangan masyarakat, bukan hanya keturunan Tionghoa. Ia mengatakan, Wayang Potehi datang ke Nusantara sekitar abad 19 dan melebur dengan kebudayaan Indonesia.
"Salah satu lakon asli Potehi dari Tiongkok, Sin Ji Kui, bahkan diadaptasi oleh ketoprak Jawa menjadi lakon Joko Sudiro," ujar Sugiyo.
Selain mentas di pusat perbelanjaan. Fu Ho An, menurut Sugiyo, juga sering dipanggil ke klenteng-klenteng di Pulau Jawa.
MARIA GORETTI
Berita terkait
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan
39 hari lalu
Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?
7 Desember 2023
Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.
Baca SelengkapnyaHNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024
28 Juli 2023
Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.
Baca SelengkapnyaAda Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan
25 April 2023
Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.
Baca Selengkapnya4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan
21 Januari 2023
Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.
Baca SelengkapnyaLibur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi
14 Desember 2022
Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaDua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim
3 September 2022
Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi
Baca SelengkapnyaSiap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo
23 Maret 2021
Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.
Baca SelengkapnyaPertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi
20 Februari 2021
Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.
Baca SelengkapnyaProduksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?
1 Desember 2020
Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.
Baca Selengkapnya