Setelah resmi ditetapkan sebagai kandidat Gubernur DKI oleh Partai Golkar, Alex mengatakan modalnya memperlihatkan prestasi selama mejadi Gubernur Sumatera Selatan.

"Enggak ada duit," kata Alex Noerdin menjawab pertanyaan wartawan setelah diperiksa terkait kasus proyek Wisma Atlet di Palembang. Ia diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 8 Maret 2012. Menurut dia, masyarakat harus jeli memperhatikan prestasi calon gubernur, bukan janji-janji dalam kampanye.

Alex yang diperiksa KPK selama tujuh jam itu mengatakan dirinya akan cuti dari jabatan Gubernur Sumatera Selatan selama masa kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta. "Kalau terpilih, ya saya mundur dari Gubernur Sumsel," kata dia. Dia berjanji akan membebaskan Jakarta dari banjir dan macet dalam waktu terukur.

KPK merasa penting memeriksa Alex karena sejumlah saksi dalam perkara Wisma Atlet menyebutkan bahwa dia menerima fee 2,5 persen dari nilai proyek Rp 191 miliar. Contohnya pengakuan Direktur Marketing PT Anak Negeri dalam Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang. Dalam sidang ia mengungkapkan adanya kesepakatan pemberian komisi proyek Wisma Atlet.

Fee
itu antara lain digelontorkan kepada M. Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga terdakwa kasus Wisma Atlet sebesar 13 persen. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin 2,5 persen, Komite Pembangunan Wisma Atlet 2,5 persen, panitia pengadaan 0,5 persen, dan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam 2 persen.

Selain masalah komisi proyek, Alex juga dikorek soal perubahan desain Wisma Atlet. Perubahan itu diduga membawa konsekuensi anggaran. Alex Noerdin usai diperiksa mengaku dicecar pertanyaan soal dua masalah tersebut. Namun, dia menegaskan tidak menerima uang fee.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, partainya memutuskan untuk mengajukan Alex Noerdin sebagai calon Gubernur DKI Jakarta setelah menggelar rapat pengurus. "Rapat DPP menetapkan Alex Noerdin menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Golkar," kata Ade Kamis, 8 Maret 2012.

Ade menjelaskan rapat untuk menetapkan Cagub DKI dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan dihadiri lengkap oleh seluruh yang berkepentingan untuk pemilihan Gubernur DKI. Pendaftaran bakal calon gubernur dibuka pada 13-18 Maret 2012. Pendaftaran tidak hanya terbatas pada calon partai politik, tapi juga calon independen.