Anak-anak Depok Lagi Kecanduan Online Game

Reporter

Editor

Senin, 2 April 2012 06:09 WIB

Suasana Turnamen Game online Ponit Blank, di DeVenatio Game Center Makassar, Minggu (25/04). KINK KUSUMA REIN/TEMPO

TEMPO.CO, DEPOK - Sebagian besar anak-anak di Kota Depok menghabiskan waktu mereka dengan bermain online game di warung-warung Internet (warnet). Leonardo Susanto, 13 tahun, siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Depok, mengaku setiap hari bermain game sepulang dari sekolah.

"Kalau hari libur saya main sampai malam," kata warga Parung Belimbing, Pancoran Mas, Depok, ini. Rizky Didelama, 13 tahun, siswa kelas VI SD 4 Depok mengatakan, sepulang dari sekolah, ia bermain sampai pukul 15.30 WIB. "Kalau sudah coba sekali, pasti pengen main terus," kata dia, yang mengaku ketagihan.

Menurut penuturan seorang ibu, Lia, 41 tahun, lebih dari 70 persen waktu anak mereka dihabiskan untuk bermain game di warnet, begitu juga dengan putranya, Azwin, 14 tahun. "Pukul setengah tiga sore, Azwin pergi ke warnet sampai malam, malah pernah menginap," kata Lia saat ditemui di rumahnya di Jalan Citayam, Pancoran Mas, kemarin.

Lia merasa kesal. Ia bahkan pernah menangis saat menjemput Azwin di Cadas Net, Jalan Citayem Raya, Pancoran Mas, pukul satu dinihari. "Sering saya jemput tengah malam," kata dia, yang sudah sering menasihati anaknya. Ibu dua anak ini berharap pemerintah menertibkan para pengusaha warnet.

Apalagi, di warnet telah tersedia berbagai makanan dan minuman, sehingga pelanggan tidak harus membawa makanan dari rumah mereka. "Ibu-ibu sudah protes ke warnet agar tidak menerima anak sekolah," katanya.

Lia mengaku stres menghadapi anaknya sudah kecanduan. Selain itu, dia khawatir anaknya terjebak dalam muatan pornografi yang tersaji di Internet. Padahal anaknya belum tahu mana yang baik dan mana yang buruk. "Internet kan vulgar banget. Tinggal dipencet, apa pun keluar," katanya.

Lia merasa kasihan kepada anaknya yang menjadi korban. Mereka tidak lagi memiliki waktu untuk belajar, mengaji, dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Ia tidak tahu sampai kapan anaknya terlena dengan online game. Padahal ia sudah kehabisan cara untuk mengawasi anaknya itu. "Dulu, setelah Magrib, anak-anak mengaji dan belajar. Sekarang tidak ada lagi," katanya.

Penjaga Cadas Net, Yuli, 20 tahun, mengakui warnet itu tidak memiliki larangan terhadap siapa pun, termasuk anak berseragam SD. Warnet yang memiliki 16 unit komputer tersebut buka 24 jam dan memakai sistem paket. "Enggak ada aturan di sini. Kebanyakan main online game," kata dia.

Adapun paket pembayaran di Cadas Net ada tiga, yakni paket pagi, pukul 05.00-12.00 WIB; paket siang, pukul 12.00-18.00 WIB; dan paket malam, pukul 18.00-05.00 WIB. "Biayanya Rp 10 ribu per paket," ujar dia.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok pernah berencana menertibkan warnet se-Kota Depok. Mereka bahkan hendak mengeluarkan peraturan daerah tentang tata kelola Internet yang sehat sekaligus sanksinya. Hal itu akan dilakukan karena banyak remaja di bawah umur yang menghabiskan waktu mereka berjam-jam untuk bermain online game.

"Kami akan mengundang para pengelola warnet dan menyuruh mereka menyediakan online game edukasi yang berguna bagi anak-anak," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Herry Pansila kepada wartawan di balai kota, 1 Februari lalu. Namun wacana itu tidak direalisasi sampai saat ini.

Menanggapi keinginan Diskominfo tersebut, para pengelola warnet meminta pemerintah memberikan solusi berimbang kepada warnet. "Jika aplikasi game dari pemerintah bisa membuat kita tidak kehilangan pelanggan, ya silakan. Saya pikir tujuannya juga bagus, cuma jangan sampai kita yang dirugikan," kata Pengelola Severen Net, Indra, 24 tahun, pada pertengahan Maret lalu.

Pengelola Istana Net, Diman, 24 tahun, menyetujui rencana pemerintah menertibkan warnet. Namun, ia sangat tidak setuju jika pemerintah meminta pihaknya mengganti aplikasi online game yang sudah ada. Sebab, pelanggannya sudah terbiasa dengan game-game tersebut. "Apalagi, kita belum tahu game edukasi bagaimana yang dimaksud," kata dia.

ILHAM TIRTA| MARTHA W SILABAN

Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya