TEMPO.CO, Jakarta - Tim identifikasi korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 berhasil menghimpun 34 sidik jari korban dari 30 kantong jenazah yang diterima. "Tapi kami hanya memiliki 20 data sidik jari para korban dari keluarga," kata pemeriksa madya Indonesian Automatic Fingerpints Identification System (INAFIS) Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Polisi H. Achid Taufik di Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto, Rabu 16 Mei 2012.
Taufik menjelaskan, dari 20 data sidik jari korban yang dikumpulkan itu pun tidak lengkap."Datanya bukan sidik jari sepuluh jari, ada yang cuma dua atau tiga jari saja," kata Taufik.
INAFIS menghimbau keluarga para korban untuk segera menyerahkan data lengkap sidik jari korban. "Agar semakin mudah dan cepat dalam melakukan identifikasi," kata dia.
Hingga hari ini, Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto telah menerima 25 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban dan 5 kantong jenazah berisi barang-barang korban. "Saya tegaskan, tidak ada jenazah yang utuh hingga kini," ucap Direktur Eksekutif DVI Komisaris Besar Anton Castilani.
Anton menilai kecil kemungkinan ada jenazah utuh. "Dengan gravitasi yang biasa saja, kita menerima gaya gravitasi sebesar 1 G," katanya. Dan dengan kecepatan pesawat berkisar 400-450 kilometer per jam, para korban menerima gaya 20 G.
Dari 25 kantong jenazah berisi potongan tubuh para korban, Tim DVI telah mengambil sampel DNA korban. "Hasil uji laboratorium baru bisa diketahui setelah dua minggu," ucap Anton.
SUBKHAN
Berita terkait
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu
8 hari lalu
Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.
Baca SelengkapnyaKNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT
21 hari lalu
KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787
52 hari lalu
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
56 hari lalu
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
58 hari lalu
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca Selengkapnya10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi
4 Maret 2024
Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaBawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua
5 Februari 2024
Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas
22 Januari 2024
Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan
21 Januari 2024
Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.
Baca Selengkapnya