Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) melintas di Jalan Raya Bekasi . TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Depok - Rencana Kementerian Perhubungan untuk membangun sistem bus pengumpan busway di Depok, masih terkendala oleh infrastruktur. Sebab, Depok tidak memiliki infrastruktur yang cukup untuk pengoperasian bus pengumpan. "Infrastruktur belum memungkinkan dilalui bus besar,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dindin Djaenudin, Senin, 25 Juni 2012.
Untuk mengatasi kendala itu, Wali Kota Depok mengusulkan menggunakan bus ukuran tiga perempat. Bus ini dinilai cocok dengan kondisi jalan di Depok yang memang tidak terlalu lebar. Namun Kementerian Perhubungan belum menyediakan jenis bus seukuran itu. “Jadi nanti perlu pengadaan lagi," kata Dindin.
Jika usul itu disetujui, pemerintah Depok sudah merencanakan rute yang dilewati bus pengumpan. Misalnya saja, jalan umum dari Depok II melewati Jalan Raya Margonda sampai ke Ragunan, Jakarta Selatan. "Untuk saat ini tidak ada jalan khusus karena jalan di Depok tidak mendukung," katanya.
Adapun untuk halte, sudah ada lima titik yang direncanakan. "Titik-titik itu kami ambil di pemukiman yang penduduknya sering ke Jakarta," katanya. Dengan begitu, diharapkan masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke busway.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Depok, Nasrun ZA, mengatakan Depok memang tidak dipersiapkan untuk menjadi kota. Karena itu, wajar saja jika Depok tidak memiliki infrastruktur yang memadai seperti di kota besar. "Belakangan, Depok tumbuh dan harus bersaing dengan Jakarta," kata Nasrun.
Nasrun menambahkan, keinginan untuk membangun transportasi masal ke Jakarta sebenarnya sudah banyak diutarakan masyarakat. Namun saat ini masih dilakukan koordinasi dengan DKI Jakarta untuk mencari solusi terbaik. "Ada beberapa kendala yang belum ditemukan solusinya," katanya.
