TEMPO.CO, Jakarta- Dua wartawan asing ikut menjadi korban dalam serangan warga ke perkampungan Ahmadiyah di Desa Cisalada, Ciampea, Bogor. Salah seorang dari mereka, Michael Maas, wartawan asal Belanda memberi kronologi singkat kejadian penyerangan tersebut kepada Tempo. (baca : Suasana Pemukiman Ahmadiyah Mulai Kondusif)
Peristiwa tersebut terjadi seusai shalat Jumat, ia bersama seorang rekannya menuju rumah seorang warga Ahmadiyah. "Kami hanya bermaksud berkunjung, bukan meliput," paparnya Jumat 13 Juli 2012.
"Tiba-tiba kami dihadang, setelah itu saya tidak lihat banyak," ujarnya. Penghadangan tersebut dilakukan dengan maksud menanyakan tujuan keduanya mendatangi desa tersebut. Tak berapa lama bentrokan pun pecah. "Saya tidak tahu sebabnya, harus tanya warga lokal yang terlibat langsung" ujar Maas.
Pascabentrokan, kedua wartawan asing itu dievakuasi oleh beberapa warga. "Kami lalu dimasukkan ke dalam mobil," ujarnya. Namun ia tidak membeberkan lebih lanjut siapa orang-orang yang mengamankannya tersebut.
"Saya sedang ada urusan, maaf," ujarnya singkat sebelum memutus hubungan telepon. Ia pun tidak membalas pesan singkat yang dikirim Tempo beberapa saat kemudian.
Siang tadi, bentrok kembali pecah antara pengikut Ahmadiyah dengan warga sekitar. Kepolisian belum bisa memastikan penyebab kejadian. Akibat pertikaian ini, lima rumah warga rusak.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran
6 Juni 2018
Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.
Baca SelengkapnyaAhmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998
21 Mei 2018
Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.
Baca SelengkapnyaAhmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok
21 Mei 2018
Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang
21 Mei 2018
Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaSetara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab
20 Mei 2018
Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaSekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB
20 Mei 2018
Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.
Baca SelengkapnyaJemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam
25 Juli 2017
Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.
Baca SelengkapnyaWarga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP
24 Juli 2017
Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.
Baca SelengkapnyaTjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong
24 Juli 2017
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Baca SelengkapnyaHuman Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan
14 Juni 2017
Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.
Baca Selengkapnya