TEMPO.CO , Jakarta: PT Hero Supermarket Tbk melangsungkan program Uang Kecil, Harapan Besar sejak 1 Juli hingga 30 Agustus 2012. Program ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepada Sekolah Darurat Kartini di Jalan Lodan, Ancol, Jakarta Utara.
“Ini untuk sumbangsih kepada anak yang tidak mampu,” kata Sekretaris Perusahaan Hero, Vivien Goh, saat dihubungi Tempo.
Sekolah Kartini merupakan sekolah yang didirikan Sri Irianingsih dan Sri Rossiati untuk anak jalanan di sekitar Jalan Lodan Ancol.
Vivien menjelaskan, sumbangan ini akan diberikan dari pelanggan setia Hero Group. Bantuan ini agar dimanfaatkan untuk bantuan fasilitas kesehatan dan keahlian anak didik seperti komputer. Bantuan ini juga dimaksudkan agar ruangan Sekolah Kartini bisa diperbaiki sehingga lebih layak untuk lingkungan pendidikan.
Sekolah Darurat Kartini kini menempati bangunan 10 x 40 meter di kawasan pergudangan Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara. Hanya saja, kelangsungan kegiatan belajar-mengajar mereka di sana rupanya tak akan lama.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menertibkan bangunan-bangunan di sisi rel. Surat pemberitahuan untuk pengosongan lahan pun telah dilayangkan. Batas waktu pengosongan lahan adalah 9 September 2012.
WAYAN AGUS P
Berita Populer:
Sekolah Kartini Terancam Digusur
Kisah Pilu Sekolah Anak Jalanan Kartini
Usia Sekolah Kartini Tinggal Dua Bulan
Jokowi Tak Mau Didikte Prabowo dan Mega
Obama Tak Mau Nama The Joker Colorado Terkenal
Berita terkait
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak
6 jam lalu
Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan
7 jam lalu
Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.
Baca SelengkapnyaKisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
21 jam lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaMakna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda
21 jam lalu
Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
1 hari lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
1 hari lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
5 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaGibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah
6 hari lalu
Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaKPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal
6 hari lalu
Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia
11 hari lalu
Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.
Baca Selengkapnya