TEMPO.CO, Jakarta - Gundu berwarna biru bergerak-gerak di atas sendok yang gagangnya digigit Irfan, 13 tahun. Sambil menggigit sendok, Irfan berjalan cepat menuju garis finish. Dia kemudian menjadi pemenangnya.
Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia memang masih besok. Namun di bekas lokasi kebakaran Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, perayaan ini telah berlangsung pada Rabu, 15 Agustus 2012. Lomba berlari dengan sendok dan gundu adalah salah satu lomba kecil untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia. (Baca: Korban Kebakaran Karet Tengsin Butuh Bahan Bangunan)
Valencia Mieke Randa, pendiri LSM Blood For Life dan Three Little Angel, merupakan penyelenggara dari perayaan 17 Agustus untuk anak-anak korban bencana kebakaran. "Dirayakan lebih cepat karena besok kami harus angkat kaki dari sini," kata Mieke.
Ide ini muncul ketika dia menulis tanggal sebuah surat. "Saya baru sadar sebentar lagi 17 Agustus dan anak-anak korban bencana itu mungkin tidak bisa merayakannya," kata Mieke. Hanya butuh kurang dari satu jam untuk membentuk panitia perayaan 17 Agustus di lokasi bekas kebakaran. "Saya cuma tweet rencana saya, sekitar pukul 23:17. Pukul 00.00 panitia sudah terbentuk," katanya.
Di jejaring sosial Twitter, Mieke terbilang populer. Dia dikenal dengan akun @justsilly--sebelumnya dikenal mengadukan kasus fashion charity yang melibatkan model Fifi Buntaran dan TV One di jejaring sosial Twitter.
"Saya bersyukur anak-anak ini masih bisa tertawa," katanya. Langkahnya tak berhenti di sini. "Kami akan panggil psikolog untuk pemulihan trauma anak-anak korban kebakaran. Di luar, mereka mungkin terlihat baik-baik saja," katanya.
Irfan, si pemenang lomba sendok dan gundu, semringah menerima kado kecil dari panitia. "17 Agustus-nya lebih seru tahun ini," katanya. Sepekan lalu, Irfan melihat bagaimana si jago merah melalap rumahnya di RT 02 RW 07 Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Saya lagi salat tarawih di masjid. Baru dua rakaat, orang teriak ada kebakaran," katanya.
Irfan bersyukur keluarganya tidak ada yang jadi korban. Walaupun semua barang miliknya dilalap api. "Sepeda, handphone, buku pelajaran, baju Lebaran," katanya.
Hingga saat ini, Irfan masih tinggal di tenda pengungsian di TPU Karet Bivak, tak jauh dari lokasi kebakaran. Di reruntuhan rumahnya, bahan bangunan berupa kayu, batako dan seng telah tersedia untuk membangun kembali rumah yang dilalap api.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita Populer:
Korban Kebakaran Karet Tengsin Butuh Bahan Bangunan
Situs-situs yang Tayangkan CCTV Arus Mudik
Di Masjid Kalideres Fauzi Bowo Ingatkan Bang Kumis
Ketua KPK: Silakan Sadap Telepon Kami
Petugas Transjakarta Dituding Lecehkan Mahasiswi
Tiga Cara Tetap Ramping usai Liburan
Berita terkait
Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia
17 Agustus 2022
Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.
Baca SelengkapnyaPelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan
5 Juni 2022
Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaNasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia
17 Agustus 2021
Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?
Baca SelengkapnyaBM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi
16 Agustus 2021
BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.
Baca SelengkapnyaAskar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah
16 Agustus 2021
Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaAR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI
14 Agustus 2021
AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaMengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok
5 Agustus 2021
Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaKisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945
17 Agustus 2017
Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.
Baca SelengkapnyaAmir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis
16 Agustus 2017
Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.
Baca SelengkapnyaInfografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945
31 Juli 2017
Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?
Baca Selengkapnya